Rasulullah Meluluhkan Hati Abu Al-Walid dengan Ayat Alquran

Abu al-Walid terpukau dengan ayat Alquran.

Republika.co.id
Rasulullah Meluluhkan Hati Abu al-Walid dengan Ayat Alquran
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap Rasulullah SAW dikenal sangat lembut. Bahkan, dia bisa meluluhkan hati seseorang dengan bacaan ayat Alquran.

Baca Juga

Abdul Aziz bin Muhammad as-Salman menjelaskan dalam bukunya berjudul Mukjizat Muhammad SAW yang Jarang Diketahui, Muhammad bin Ka’b al-Qurazhi menceritakan “Aku mendapat cerita Utbah bin Rabi’ah adalah seorang tuan yang penyabar.”

Suatu hari ia duduk di tengah sekelompok orang Quraisy, sementara Rasulullah duduk sendirian di masjid. Utbah berkata, “Wahai kaum Quraisy bagaimana menurut kalian jika aku mendekati Muhammad, berbicara dan menawarkan beberapa hal kepadanya. Barangkali dia mau menerima sebagian yang kita tawarkan dan kita akan memberikan kepadanya supaya dia berhenti menyeru kita.”

Ini terjadi ketika Hamzah masuk Islam dan kaum Quraisy melihat para sahabat Rasulullah kian bertambah. “Itu bagus, wahai Abu (ayah) al-Walid! Berangkat dan berbicaralah kepada Muhammad!”

Kemudian Utbah segera beranjak lalu duduk di samping Rasulullah. Dia mengatakan “Wahai keponakanku, engkau mempunyai kekuatan dalam keluarga dan kedudukan terhormat dalam garis keturunan kita. Engkau telah membawa sesuatu yang besar terhadap kaummu ini. Engkau telah memecah belah dan mengejek harapan mereka. Kau cela Tuhan mereka dan kau kafirkan nenek moyang mereka. Dengarlah, aku akan menawarkan beberapa hal agar kau bisa pertimbangkan.”

Rasulullah menjawab, “Katakanlah wahai Abu al-Walid.” Segera dia menjawab “Wahai keponakanku jika kau menginginkan kehormatan, kami siap mengangkatmu sebagai pemimpin kami. Jika kau menginginkan harta, kami akan mengumpulkan harta kekayaan untukmu hingga kau menjadi orang yang paling kaya di antara kami. Jika yang kualami adalah kesurupan yang tidak bisa kami lawan, kami akan mencarikan obat untukmu. Barangkali yang kuucapkan ini adalah syair indah yang akan terpatri dalam dadamu. Sungguh kalian Bani Muthalib adalah kaum yang mampu melakukan apa yang tidak mampu dilakukan kaum lain.”

 

Mendengar al-Walid, Rasulullah bertanya, “Apakah sudah selesai Abu al-Walid?” Dia segera menjawab iya. Setelah itu, Rasulullah membacakan ayat 1-3 surat Fushilat:

حٰمۤ ۚ

تَنْزِيْلٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۚ

كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَۙ

"Ha Mim. (Alquran ini) diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,”

Ketika mendengar bacaan itu, Abu al-Walid diam dan menyimaknya dengan baik. Saat Rasulullah membacanya sampai pada ayat sajadah, dia sujud lalu berkata, “Engkau telah mendengarnya wahai Abu al-Walid.”

Abu al-Walid segera beranjak pergi dan kembali kepada teman-temannya. Ketika dia duduk bersama, teman-temannya menanyakan mengapa ekspresinya berbeda saat dia berangkat mendekati Rasulullah. Abu al-Walid menjawabnya, “Aku mendengar sebuah ucapan yang demi Tuhan tiada pernah kudengar sepertinya. Kata-kata yang bukan syair, bukan sihir, dan bukan pula mantra. Wahai kaum Quraisy, dengarkan aku! Biarkanlah lelaki itu melakukan apa yang dia lakukan dan jangan dekati dia. Kata-katanya yang kudengar sungguh membawa berita. Jika bangsa Arab melukainya, maka bangsa lain akan menyerang kalian. Jika ia mampu menguasai bangsa Arab, meka kerajaannya adalah kerajaan kalian dan kemuliaannya adalah kemuliaan kalian pula. Kalian akan menjadi manusia yang paling bahagia dengannya.

 

Mendengar jawaban itu, teman-temannya mengatakan, “Muhammad telah menyihirmu dengan kata-katanya.”

 
Berita Terpopuler