Belajar dari Khadijah: Sifat yang Harus Dimiliki Istri

Khadijah dikenal sebagai sosok istri yang penuh kasih dan suportif.

Republika/Mardiah
Belajar dari Khadijah: Sifat yang Harus Dimiliki Istri
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Al-Dhahabi menggambarkan sosok istri pertama Nabi Muhammad SAW Khadijah binti Khuwailid sebagai sosok yang cerdas, terhormat, berbakti, berbudi luhur, dan murah hati. 

Baca Juga

“Dia cerdas, terhormat, berbakti, berbudi luhur dan murah hati. Dia berasal dari orang-orang surga. Nabi SAW biasa memujinya di atas ibu-ibu orang beriman lainnya,” ujarnya yang dikutip dalam buku Men and Women Around the Messenger karya Abu Aziz dan Sa’d Yusuf. 

Khadijah juga menjadi salah satu dari empat wanita terbaik di dunia, selain pribadinya yang mulia, wanita dari kabilah Bani Asad dari suku Quraish ini juga adalah Muslim pertama dan mendapat salam khusus dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril tentang rumah emas di surga yang telah disiapkan untuknya. Khadijah memiliki sejumlah sifat yang mulia, adapun beberapa sifat dan sikap yang banyak dipuji dan layak ditiru, sebagai berikut.

Bijak memilih pendamping

Sebagai wanita yang sukses dan bergelimang harta, Khadijah telah menerima banyak lamaran pernikahan dari berbagai pria, namun pernikahan, menurut Khadijah, bukan tentang uang atau garis keturunan. Dia menginginkan sosok suami yang berbudi luhur. Khadijah juga telah menolak banyak pria, sebelum akhirnya memutuskan melamar Rasulullah, pria yang memiliki keuatamaan yang paling dia hargai dari sosok seorang suami. 

 

Istri yang suportif dan penuh kasih

Khadijah dikenal sebagai sosok istri yang penuh kasih dan suportif. Dia selalu menjadi orang pertama yang mendukung Rasulullah, menjadi tempat pengaduan dan pemberi ketenangan saat Rasul dirundung masalah.

Saat Rasulullah pertama kali bertemu dengan Malaikat Jibril, Khadijah adalah orang pertama yang Nabi tuju saat dia gemetar ketakutan. Saat itu, dengan lembut Khadijah memeluk Rasulullah dan menenangkannya.

"... Dan dia (Rasullullah) memberitahunya tentang kejadian itu, dengan mengatakan: 'Aku takut pada diriku sendiri.' tulis Abu Aziz, mengutip situasi dan perkataan Rasulullah. Di sisi lain Khadijad dengan penuh kasih berkata, 'Itu tidak mungkin. Selamat bahagia. Aku bersumpah demi Allah bahwa Dia tidak akan pernah mempermalukanmu. Demi Allah, kamu bergabung dalam ikatan kekerabatan, kamu mengatakan kebenaran, kamu menanggung beban orang, kamu membantu yang miskin, kamu menjamu tamu, dan kamu membantu melawan kesulitan yang mempengaruhi orang.'”

Responnya yang menguatkan dan menenangkan membuat Khadijah selalu disebut Rasulullah sebagai sosok yang positif dan penuh kasih. Sikap Ummul Mukminin ini tentu sangat perlu ditiru oleh seluruh istri manapun agar selalu menjadi pilar pendukung dan sumber kehangatan, optimisme, empati, dan kemurahan hati bagi keluarganya. 

 

Penasihat yang bijaksana

Dengan jarak usia yang cukup jauh, selain menjadi pendukung terdepan Rasulullah, Khadijah juga selalu menjadi penasihat yang bijak. Dia selalu menyajikan saran dan ide yang mengagumkan dan penuh perhitungan. Kecerdasan Khadijah juga membuat segala ucapannya selalu berbobot dan berdasarkan pengamatan yang bijak. 

Siap berkorban

Meski terbiasa hidup di keluarga yang dihormati dan bergelimang harta, Khadijah tidak pernah sekalipun mengeluh, bahkan selalu menjadi pendukung pertama saat tidak ada satupun yang mempercayai perkataan sang suami. 

Rasulullah berkata, “Dia (Khadijah) percaya pada saya ketika orang-orang lainnya tidak percaya. Dia memberi saya bagian dari kekayaannya ketika orang lain menolak saya (milik mereka). Allah memberi saya anak darinya, sementara Dia (Allah) menyangkal saya oleh selain dia (Khadijah).” (HR. Ahmad)

Meskipun harus menderita seumur hidup, menerima stigma sosial, kehilangan kekayaan, boikot, kelaparan ekstrem, rasa hormat Khadijah kepada suaminya tidak berkurang sedikitpun. Dia justru menjadi pilar kekuatan bagi Nabi hingga kematian memisahkan mereka. 

Sebagai istri, sudah sepatutnya percaya pada suami dan tidak terpengaruh dengan desas-desus miring yang berisiko mengikis kepercayaan pada pasangan. Bersabarlah melalui kesulitan dan cobaan. Bahkan jika seluruh dunia menentangnya, jadilah pilar pendukungnya, seperti Khadijah.

 

https://aboutislam.net/reading-islam/living-islam/be-like-khadijah-4-traits-a-wise-wife-should-have/

 
Berita Terpopuler