5 Gejala Covid-19 Tersering pada Orang Sudah Divaksinasi

Vaksin sangat membantu mencegah atau menurunkan keparahan penyakit Covid-19.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
5 Gejala Covid-19 Tersering pada Orang Sudah Divaksinasi. Relawan Satgas PPKM RW 10 memeriksa kesehatan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 memiliki efikasi sekitar 80-90 persen dalam melawan Covid-19. Namun seperti vaksin lainnya, vaksin Covid-19 tak memiliki efikasi 100 persen. Oleh karena itu, sebagian orang yang sudah divaksinasi lengkap juga bisa terkena Covid-19.

Baca Juga

"Ini bukan berarti vaksin tidak bekerja, bukan berarti ada sesuatu yang salah dengan vaksin. Ini bermakna bahwa tidak semua orang yang menerima vaksin memiliki 100 persen perlindungan," jelas Kate O’Brien dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir dari laman resmi WHO.

Kasus Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi atau breakthrough infection umumnya tidak muncul dalam derajat keparahan yang berat. Dengan vaksinasi, kemungkinan seseorang untuk terkena Covid-19 juga menjadi lebih rendah.

Pada kasus breakthrough infection, penelitian terbaru menunjukkan Covid-19 akibat varian Delta memiliki kecenderungan lebih besar untuk memunculkan gejala dibandingkan varian atau strain SARS-CoV-2 lain. Studi dari University of Oxford yang melibatkan 700 ribu orang yang sudah divaksinasi misalnya, menunjukkan setengah dari partisipan yang terkena Covid-19 menunjukkan gejala.

Sebagai perbandingan, hanya sekitar 10 persen dari orang yang terinfeksi varian Alpha yang menunjukkan gejala. Di tengah mendominasinya varian Delta di Inggris, peneliti mendapati ada beberapa gejala yang tampak lebih sering muncul dalam kasus breakthrough infection. Gejala-gejala ini diketahui melalui aplikasi ZOE Covid.

 

Berdasarkan temuan dari aplikasi tersebut, ada lima gejala yang paling sering terjadi. Kelima gejala tersebut adalah hidung berair atau beringus, sakit kepala, kehilangan penciuman, bersin, dan nyeri tenggorokan.

Ketua peneliti untuk ZOE Profesor Tim Spector mengungkapkan data yang ada saat ini menunjukkan vaksin mungkin menjadi kurang efektif seiring berjalannya waktu. Proteksi yang diberikan vaksin tampak mulai memudar.

Artinya, lanjut Profesor Spector, orang-orang yang telah divaksinasi mungkin akan bisa terinfeksi di masa mendatang. Hal ini juga berarti lansia dan kelompok rentan yang sudah mendapatkan vaksin di awal tahun, saat ini mungkin kembali berisiko sakit akibat Covid-19.

Terlepas dari itu, Profesor Spector mengatakan vaksin Covid-19 sangat membantu mencegah atau menurunkan keparahan penyakit Covid-19. Profesor Spector juga menyoroti saat ini kasus harian Covid-19 masih sangat tinggi. Akan tetapi, dia menilai peningkatan kasus yang terjadi saat ini cukup menenangkan karena tidak seperti gelombang sebelumnya.

"(Karena) angka ini belum terwujud menjadi angka yang tinggi dalam hal perawatan di rumah sakit dan kematian," ujar Profesor Spector, seperti dilansir Metro.

Sumber: https://metro.co.uk/2021/08/20/the-five-most-common-covid-symptoms-in-the-last-month-for-people-with-both-jabs-15123432/

 
Berita Terpopuler