Belanda Gagal Evakuasi Warganya di Afghanistan

Kekisruhan di luar bandara Kabul Afghanistan tidak memungkinkan evakuasi

UGC terverifikasi melalui AP
Ratusan orang berlari di samping pesawat angkut C-17 Angkatan Udara AS, beberapa naik di pesawat, saat bergerak menuruni landasan pacu bandara internasional, di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus. 2021.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Upaya evakuasi Belanda di Afghanistan pada Selasa malam (17/8) gagal. Hal itu karena kekisruhan yang terjadi di luar bandara Kabul tidak memungkinkan orang-orang masuk ke dalam pesawat.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Sigrid Kaag mengatakan Belanda berencana menjemput hingga 1.000 pegawai kedutaan lokal, penerjemah dan keluarga mereka dari Afghanistan. Namun, sebuah pesawat militer yang dioperasikan oleh Belanda bersama dengan negara Eropa utara lainnya meninggalkan Kabul tanpa penumpang menuju Belanda pada Selasa malam, katanya.

"Mengerikan. Banyak yang berada di pintu masuk bandara beserta keluarga mereka," kata Kaag kepada Kantor Berita Belanda ANP.

Pasukan bersenjata AS yang mengamankan bandara tidak mengizinkan warga Afghanistan mengakses pintu masuk bahkan jika mereka mengantongi surat mandat yang sah. Lagipula, kata Kaag, pesawat hanya mendarat di Kabul sekitar setengah jam.

"Semoga situasinya akan membaik pada Rabu. Kami sedang mencoba memahami situasi ini dan memastikan bahwa kami dapat mengevakuasi orang-orang yang ingin kami bawa pulang."

 
Berita Terpopuler