5 Kebiasaan yang Merusak Kesehatan Tulang

Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat mengganggu kesehatan tulang.

Reiny Dwinanda/Republika
Membubuhi garam pada makanan di restoran. Semakin banyak garam yang dikonsumsi, akan ada semakin banyak kalsium yang tersingkir. Akibatnya, tak ada cukup banyak kalsium yang bisa digunakan untuk membantu kesehatan tulang.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tulang memiliki banyak fungsi bagi tubuh selain menunjang tubuh secara struktural. Beberapa fungsi lain tulang adalah melindungi organ vital, menjadi tempat untuk menyimpan mineral, hingga memungkinkan tubuh untuk bergerak.

Seperti dilansir Medical News Today, manusia lahir dengan sekitar 270 tulang lunak. Setelah mencapai usia dewasa, manusia memiliki 206 tulang. Tulang terbesar di dalam tubuh manusia adalah tulang paha atau femur, dan yang terkecil adalah tulang sanggurdi di telinga.

Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang jarang disadari ternyata dapat merusak kesehatan tulang. Berikut ini adalah lima di antaranya, seperti dilansir WebMD, Selasa (17/8).

Terlalu banyak konsumsi garam

Baca Juga

Garam (Ilustrasi) - (Pixabay)


Semakin banyak garam yang dikonsumsi, akan ada semakin banyak kalsium yang tersingkir. Akibatnya, tak ada cukup banyak kalsium yang bisa digunakan untuk membantu kesehatan tulang.

Tak perlu benar-benar menghilangkan garam dari asupan sehari-hari. Akan tetapi, batasi agar asupan garam tidak berlebih, yaitu kurang dari 2.300 miligram sodium per hari. Waspadai beberapa jenis makanan yang mengandung garam sangat tinggi, seperti keju, keripik, roti, dan daging olahan iris.

Malas gerak

Menonton televisi di rumah. - (ANTARA /Yulius Satria Wijaya)


Menonton acara televisi yang disukai tentu terasa menyenangkan. Akan tetapi, menghabiskan waktu terlalu lama untuk menonton televisi akan membuat tubuh kurang bergerak. Hal ini bisa berdampak kurang baik bagi tulang.

Kegemaran dalam menonton televisi, main gim ponsel, atau aktivitas bersantai lain perlu diimbangi juga dengan kebiasaan berolahraga. Olaharga dapat membuat tulang menjadi lebih kuat. Ketika tulang menopang berat tubuh, tulang dan otot akan bekerja untuk melawan gravitasi dan menjadi lebih kuat.

Bersepeda berjam-jam

Warga bersepeda di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara, Selasa (27/7/2021).  - (Antara/M Risyal Hidayat)


Olahraga bersepeda hingga berjam-jam mugkin dapat membantu jantung dan paru-paru menjadi lebih kuat. Akan tetapi, dampak serupa tak dirasakan oleh tulang. Alasannya, bersepeda tidak membantu meningkatkan kepadatan tulang, berbeda dengan jalan kaki, berlari, atau menanjak.

Bukan berarti kegiatan bersepeda harus dihindari sama sekali. Orang-orang yang gemar bersepeda perlu meluangkan waktu mereka untuk melakukan kegiatan lain yang dapat menunjang kesehatan tulang, seperti bermain tenis, berenang, hingga menari.

Terlalu banyak mengonsumsi minuman tertentu

Minuman soda, salah satu minuman dengan kalori dan kadar gula tertinggi. - (AP)


Salah satu minuman yang sebaiknya dibatasi demi menjaga kesehatan tulang adalah minuman bersoda. Beberapa studi menunjukkan adanya kaitan antara keropos tulang dengan kafein dan fosfor dalam minuman ini.

Beberapa ahli juga mengungkapkan bahwa minuman berkafein lain, seperti kopi dan teh, juga sebaiknya tak dikonsumsi berlebihan. Terlalu banyak konsumsi kopi atau teh dapat membuat tulang kehilangan kalsium.

Merokok

Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok. - (Prayogi/Republika)


Kebiasaan merokok dapat membawa beragam dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah kesehatan tulang. Kebiasaan menghisap asap rokok akan membuat tubuh tidak mampu membentuk jaringan tulang baru yang sehat dengan mudah. Semakin lama kebiasaan merokok diterapkan, semakin buruk dampaknya.

Ini pula yang membuat perokok lebih rentan untuk mengalami patah tulang. Dan bila hal itu terjadi, mereka juga cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Berhenti merokok dapat menurunkan risiko-risiko ini dan memperbaiki kesehatan tulang, meski membutuhkan waktu beberapa tahun.

 
Berita Terpopuler