Soal Umroh, Pengamat: Banyak Syarat yang Harus Disiapkan

Ibadah umroh di tengah pandemi ini memang sangat sulit, banyak persyaratannya.

Google.com
Umroh masa pandemi
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Arab Saudi telah membuka pintu umrah untuk jamaah internasional kecuali sembilan negara, termasuk Indonesia, yang masih dalam masa penangguhan penerbangan ke Tanah Suci.

Baca Juga

Adakah indikasi umrah bagi Indonesia bisa dibuka lagi dalam waktu dekat?

Berikut kutipan wawancara Republika bersama pengamat umrah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dadi Darmadi:

 

 

Bagaimana pendapat Anda dengan kebijakan Arab Saudi membuka lagi keran umroh untuk jamaah Internasional?

Saya melihat ini sebagai kelanjutan dari keberhasilan Saudi menyelenggarakan ibadah haji dengan jumlah yang sangat terbatas kemarin dan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat mereka bisa melaksanakannya dengan baik.

Jadi, ini sebagai tindak lanjut pelaksanaan ibadah haji dengan protokol kesehatan yang ketat. Mereka cukup berhasil. Dan ini menurut saya pertanda baik Arab saudi sudah membuka (umroh), mudah-mudahan bisa lancar, meski dengan persyaratan yang ketat.

Apakah ada indikasi Arab Saudi membuka lagi pintu untuk Indonesia?

Indonesia masih dalam sembilan negara yang dilarang terbang langsung ke Arab Saudi.Ini menandakan bahwa Indonesia masih berada dalam radar mereka yang di-banned, masih dilarang untuk terbang langsung ke sana.Namun, itu bukan berarti Indonesia tidak boleh pergi ke sana jamaahnya.

Boleh, tapi dia berarti harus lewat negara lain yang tentunya berisiko juga. Karena jamaah umrohnya juga harus karantina lebih lama perjalanannya lebih jauh dan seterusnya.

Apa ada indikasi umroh dibuka bagi Indonesia?  Ini yang harus kita lihat, sejauh mana penanganan Covid-19 di Indonesia. Kalau masih seperti ini saya lihat masih akan agak lama (Arab Saudi membuka umrah untuk Indonesia). Pemerintah Saudi sangat sangat ketat dan mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional untuk melakukan pengukuran-pengukuran terkait hal ini (kondisi pandemi di berbagai negara).

 

 

Apakah memungkinkan untuk berangkat umroh melalui negara ketiga termasuk menjalani karantina di sana?

Ibadah umroh di tengah pandemi ini memang sangat sulit, banyak persyaratannya, banyak yang harus disiapkan. Dari segi ongkos pasti lebih mahal, karena karantina harus dibayar sendiri kemudian belum lagi tes PCR, juga keluar masuk hotel harus tes, banyak sekali.

Ongkosnya mungkin bisa tiga kali lebih mahal dari ongkos umroh reguler yang biasa. Bayangkan pergi dari Indonesia karantina dulu 14 hari, umrah sepekan, pulang umrah karantina lagi.Jadi, masih sangat sulit dan risiko yang sangat besar. Jadi, saya kira pemerintah maupun asosiasi travel bisa membuat keputusan bersama bagaimana baiknya merespons hal ini. 

Lalu apa yang harus dilakukan Indonesia agar pintu umroh dibuka lagi?

Menurut saya yang paling serius adalah bagaimana agar kondisi pandemi ini terkendali di Indonesia dan bisa ditekan dengan sebaik- baiknya misalnya lewat vaksinasi masal kemudian pemberian pengobatan yang baik sehingga jumlah kasus menurun, orang yang meninggal juga menurun sehingga dunia internasional mengetahui bahwa penanganan Covid di Indonesia ini membaik. Dengan begitu, otomatis negara lain termasuk Arab Saudi akan terbuka bagi Indonesia.

 

Kedua, tentu saja komunikasi dan lobi masih tetap bisa dilakukan tapi seperti yang kita lihat saya kira keputusan dan otoritas tertinggi Arab Saudi untuk masalah keamanan dan keselamatan jiwa termasuk bahan jamaah haji dan umrah itu pasti mereka nomor satukan.

Jadi, sekuat apa pun lobi tidak akan bisa. Yang penting Indonesia bisa keluar dulu dari pandemi ini mudah-mudahan akhir tahun ini kita bisa jauh lebih baik lagi. Mudah-mudahan kondisi pandemi di Indonesia membaik sehingga bisa keluar dari wabah ini dan dengan demikian jamaah umroh bisa berangkat ke Arab Saudi. 

 
Berita Terpopuler