Awal Mula Gagasan Perluasan Masjidil Haram

Sejak berdirinya, sudah berulang kali Masjidil Haram dipugar dan diperluas.

Anadolu Agency
Ka
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Sejak berdirinya, sudah berulang kali Masjidil Haram dipugar dan diperluas. Proyek perluasan pertama dilakukan oleh Umar bin Khattab. Kala itu ia berharap perluasan itu akan membuat Masjidil Haram mampu menampung lebih banyak jamaah dari seluruh dunia.

Baca Juga

Gagasan perluasan tersebut diawali dari peristiwa banjir besar yang menghantam Kota Makkah. Ka'bah dan Maqam Ibrahim tak luput dari musibah itu. Prihatin atas musibah itu, Umar berinisiatif membangun dan memperluas Masjidil Haram.

Beruntung, ia berhasil membebaskan tanah dan rumah-rumah di sekitar Ka'bah yang kemudian digunakan dalam proyek perluasan. Dalam perluasan kala itu, Umar juga menambahkan lampu-lampu dan pintu-pintu.

Selain Umar, Usman bin Affan juga melakukan proyek perluasan. Ia membeli sejumlah rumah dan meratakannya guna meluaskan areal Masjidil haram. Dia pula yang pertama kali mendirikan bangunan beratap yang bisa menaungi jamaah dari sengatan panas matahari.

 

 

Proyek perluasan berikutnya dimotori oleh Abdullah bin az-Zubayr. Kala itu ia membangun kembali Ka'bah seperti sedia kala menyusul terjadinya musibah kebakaran. Abdullah juga menambah tinggi Ka'bah.

Pada masa Dinasti Abbasiyah, tepatnya di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Ja'far al-Mansur, Masjidil Haram kembali direnovasi dan diperluas. Abu Ja'far mengganti ubin masjid dengan marmer. Ia pun membangun dinding tembok di sekitar sumur zamzam. Tujuannya untuk  mencegah orang jatuh ke dalam sumur. Ia pun menambah bagian beratap di dalam masjid supaya jamaah tidak tersengat terik matahari langsung di Masjidil Haram.

 

Pada kurun waktu berikutnya, penguasa Abbasiyah berhasil menghubungkan Ka'bah dengan area sa'i. Dibangun pula menara penerangan untuk memudahkan jamaah yang tawaf pada malam hari. 

 
Berita Terpopuler