Engkong Yusuf, Pejuang dan Guru Spiritual Sukarno

Tongkat komando pertama yang dipegang Sukarno berasal dari pemberian Syekh Yusuf.

tangkapan layar Republika/Islam Digest
(ilustrasi) engkong yusuf
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Syekh Muhammad Yusuf atau lebih dikenal Engkong Yusuf merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Ayahnya bernama Sanen dan ibunya bernama Putri Kecil. Putri Kecil ini adalah anak Pangeran Kuflu, yang merupakan putra dari Putri Deknor.

Baca Juga

Silsilah selanjutnya menyebutkan, Putri Deknor adalah anak Raden Saleh. Raden Saleh putra dari Pangeran Jayakarta. Sedangkan, Pangeran Jaya karta adalah Syarif Hidayatullah.

Ibu Syarif Hidayatullah adalah seorang wanita pilihan bernama Endang Geulis Putri dari Prabu Kiansantang. Sedangkan, Prabu Kiansantang adalah putra dari Prabu Siliwangi.

Salah seorang cicitnya, Fachruddin Sholeh mengatakan masa kecil Syekh Yusuf dihabiskannya di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Kemudian, di tengah perjuangannya Syekh Yusuf pindah ke Depok pada 1890.

Selanjutnya, Syekh Yusuf menikah dengan Aisyah binti Jian, seorang wanita asli kelahiran Kampung Serab, Sukmajaya, Depok. Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Hapsah, Aminah, dan Abdullah.

 

Di Depok, Syekh Yusuf mendapatkan hibah tanah seluas 6,5 Hektare dari masyarakat asli Depok. Di lokasi itulah kemudian Syekh Yusuf mendirikan rumah dan padepokan pencak silat yang bernama Sinar Cikini. Syekh Yusuf belajar Ilmu bela diri dan agama kepada KH Muhiddin Parung Sapi Jasinga, Bogor, Jawa Barat.

Ilmu KH Muhiddin sendiri jika dirunut sesungguhnya berasal dari Syekh Abdul Muhyi Pamijahan,Tasikmalaya, Jawa Barat. Ilmu Syekh Abdul Muhyi berasal dari Syekh Abdul Rouf Al Baghdadi, alim yang berguru kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Selain berguru kepada KH Muhiddin, menurut Facruddin, Syekh Yusuf juga belajar agama kepada Syekh Nawawi al-Bantani. "Beliau itu satu generasi dengan Syekh Kholil Bangkalan, sama-sama belajar kepada Syekh Nawawi al-Bantani,"jelas Fachruddin.

Fachruddin Sholeh mengatakan, Engkong Yusuf juga merupakan guru spiritual Sukarno. Bahkan, menurut dia, tongkat komando pertama yang dipegang Sukarno berasal dari pemberian Syekh Yusuf.

Walaupun, kemudian Sukarno sendiri memiliki banyak tongkat komando yang mengandung kesaktian Saat akan memproklamasikan kemerdekaan, menurut dia, Syekh Yusuf juga berada di kediaman Sukarno. Sementara, Sukarno sendiri sering datang ke rumah Syekh Yusuf di Depok bersama sopirnya yang bernama Matarib.

"Memang beliau ini merupakan salah satu guru spiritualnya Sukarno. Kan Sukarno punya 40 guru spiritual. Nah salah satunya adalah Syekh Yusuf,"ujar Fachruddin kepada Republika.

Syekh Yusuf merupakan salah satu penjuang yang dihormati Sukarno. Karena, menurut dia, sang alim juga merupakan panglima Hizbullah yang memobilisasi massa untuk membumihanguskan Batalyon 10 lapangan Banteng yang merupakan Markas Belanda di Batavia.

 

Aksi itu membuat Belanda kerepotan. Karena, konon Syekh Yusuf tidak mempan ditembak, tidak mempan diledakkan dengan bom, bahkan bisa menghilang dari sergapan dan kepungan Belanda. Setelah itu, perjuangan Syekh Yusuf terus dilanjutkan hingga kemerdekaan.

"Setelah sukses membumi hanguskan pasukan Belanda di Lapangan Banteng, lalu beliau ke Depok dengan pasukan Hizbullah untuk membumihanguskan karesidenan Depok,"kata Fachruddin

Saat Republika berziarah ke makam Syekh Yusuf di Depok, di batu nisannya tertulis kelahirannya, yakni pada 1971. Namun, menurut Fachruddin, sebenarnya Syekh Yusuf lahir pada 1857.

Sebagai seorang wali, dalam hidupnya Syekh Yusuf selalu berpuasa sunah setiap Senin dan Kamis, dan dia tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Ucapannya selalu mengandung petuahpetuah dan nasihat-nasihat yang berguna bagi dunia dan akhirat.

Selain itu, Syekh Yusuf juga dikenal sangat dermawan. Dia selalu tidak menolak bila ada orang yang meminta tolong kepadanya baik berupa doa agar hajatnya berhasil, ataupun permintaan materi. Banyak juga masyarakat yang menyantri pada dirinya untuk belajar agama selain belajar ilmu silat.

 

 

 

Syekh Yusuf wafat Pada 5 Januari 1971. Jenazahnya dimakamkan di Kampung Sugutamu Desa Sukmajaya Kota Depok Jawa Barat. Makamnya sempat akan dipindahkan beberapa kali karena terkena proyek pengembangan Kota Depok.

Berdasarkan catatan sejarah, pada 1975 makam Syekh Yusuf hendak dipindahkan karena ada proyek pipa gas alam. Namun, karena wibawa Syekh Yusuf akhirnya makamnya tidak jadi dipindahkan.

Kemudian, pada 1997, makam ini kembali terkena proyek perumahan real estate yang dibangun di sekitar makam. Namun, lagi-lagi makam tersebut tidak dipindahkan.

Hingga saat ini makam tersebut selalu ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah di Nusantara. Bahkan, tokoh-tokoh juga banyak yang berziarah ke Makam Syekh Yusuf, yang berada di dalam kompleks real estate Pesona Khayangan Kota Depok.

Megawati sebelum jadi presiden itu ke makam Syekh Yusuf terus. Yang terakhir, banyak petinggi-petinggi yang berziarah ke situ. "Belum lama ini juga KH Ma'ruf Amin baru berziarah ke situ,"kata Fachruddin.

 
Berita Terpopuler