Pengolahan Tradisional Sagu di Maluku Tengah

Mayoritas warga Maluku masih mengolah sagu dengan cara tradisional.

Sejumlah warga melakukan penyaringan (sahani) parutan sagu di sebuah Walang Goti atau tempat pemarutan sagu di Dusun Waimamina Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Ahad (1/8/2021). Mayoritas warga Maluku masih mengolah sagu dengan cara tradisional yang hasilnya dijual untuk bahan makanan dengan harga Rp35 ribu per tumang atau hasil hasil saringan di tingkat pengepul di Kota Ambon.

Warga mengangkat mot (potongan) batang sagu di sebuah Walang Goti atau tempat pemarutan sagu di Dusun Waimamina Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Ahad (1/8/2021).Mayoritas warga Maluku masih mengolah sagu dengan cara tradisional yang hasilnya dijual untuk bahan makanan dengan harga Rp35 ribu per tumang atau hasil hasil saringan di tingkat pengepul di Kota Ambon.

Warga mengangkat mot (potongan) batang sagu di sebuah Walang Goti atau tempat pemarutan sagu di Dusun Waimamina Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Ahad (1/8/2021).Mayoritas warga Maluku masih mengolah sagu dengan cara tradisional yang hasilnya dijual untuk bahan makanan dengan harga Rp35 ribu per tumang atau hasil hasil saringan di tingkat pengepul di Kota Ambon.

Rep: FB Anggoro Red: Yogi Ardhi

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU TENGAH -- Warga mengangkat mot (potongan) batang sagu di sebuah Walang Goti atau tempat pemarutan sagu di Dusun Waimamina Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Ahad (1/8).

Mayoritas warga Maluku masih mengolah sagu dengan cara tradisional yang hasilnya dijual untuk bahan makanan dengan harga Rp35 ribu per tumang atau hasil hasil saringan di tingkat pengepul di Kota Ambon. 

 
Berita Terpopuler