11 Daerah di NTT Alami Kekeringan Ekstrem Panjang

Daerah dengan kekeringan ekstrem panjang miliki hari tanpa hujan lebih dari 60 hari.

Antara/Kornelis Kaha
11 Daerah di NTT Alami Kekeringan Ekstrem Panjang. Sejumlah embung tampak mulai menipis airnya akibat kekeringan yang melanda Kota Kupang, NTT. Ilustrasi.
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, KUPANG -- Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 11 daerah di Nusa Tenggara Timur saat ini mengalami kekeringan hidrometeorologis dengan kategori ekstrem panjang.

Baca Juga

"Daerah-daerah dengan kekeringan ekstrem panjang memiliki kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 60 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Rahmatulloh Adji, Jumat (23/7).

Daerah tersebut, antara lain Kota Kupang dan 10 kabupaten, yakni Kabupaten Kupang, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ngada, Manggarai Timur, dan Sumba Timur. Ia menjelaskan kondisi ancaman kekeringan meteorologis ini berdasarkan data HTH per 20 Juli 2021 yang menunjukkan beberapa wilayah di NTT mengalami HTH dengan kategori panjang (20-30 hari) dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari).

Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan umumnya wilayah NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah atau kurang dari 20 mili meter/dasarian dengan peluang 71-100 persen. Rahmatulloh menjelaskan saat ini zona musim (zom) di NTT sudah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan awal musim kemarau.

Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan ini.Daerah-daerah yang terdampak kekeringan, kata dia, perlu melakukan langkah antisipasi seperti menjalankan usaha budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air. Selain itu, menghemat penggunaan air bersih dan mewaspadai kebakaran hutan, lahan, dan semak.

 
Berita Terpopuler