Berapa Kadar Saturasi Oksigen yang Normal?

Banyak orang yang saturasi oksigennya rendah kesulitan mendapatkan tabung oksigen.

Reiny Dwinanda/Republika
Dengan pulse oximeter, orang yang menjalani isolasi mandiri dapat mengukur kadar saturasi oksigennya.
Rep: Adysha Citra Ramadani, Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang positif Covid-19 perlu memiliki oksimetri nadi (pulse oximeter) saat menjalani masa isolasi mandiri. Dengan begitu, ia bisa mengukur saturasi oksigennya di rumah.

Saturasi oksigen perlu dipantau mengingat sebagian orang yang terkena Covid-19 berisiko mengalami hipoksia tanpa merasakan gejala sesak napas (happy hypoxia). Seperti dilansir WebMD, hipoksia merupakan kondisi di mana jaringan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen karena darah tidak membawa cukup oksigen.

Baca Juga

Hipoksia merupakan kondisi yang berbahaya karena organ-organ penting bisa mengalami kerusakan tanpa pasokan oksigen yang cukup. Kerusakan ini bisa terjadi hanya dalam waktu satu menit setelah sesak napas muncul sebagai gejala hipoksia.

Pulse oksimeter. - (Republika)

Saturasi oksigen yang normal berkisar di angka 95 hingga 100 persen. Akan tetapi, penafsiran saturasi oksigen pun akan sangat bergantung pada kondisi tiap individu.

"(Sebagai contoh) orang yang perokok mengalami penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) mungkin 92 hingga 93 sudah di 'tempatnya' dia," ujar praktisi kesehatan Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FACG.

Akan tetapi, saturasi oksigen di bawah 95 persen pada orang normal sudah dapat menunjukkan adanya masalah. Sedangkan, saturasi oksigen di bawah 90 persen menunjukkan adanya masalah, terlepas dari kondisi pasien seorang perokok atau bukan perokok.

Mencari tabung oksigen...

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Pusat, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K) menjelaskan, saturasi oksigen 93 persen atau di bawahnya adalah batas kewaspadaan untuk segera mendapatkan suplementasi oksigen. Alih-alih mencari tabung oksigen yang sulit didapat, ia merekomendasikan untuk ke puskesmas terdekat yang merawat pasien Covid-19.

Berdasarkan pengalamannya, Erlina melihat, banyak sekali pasien dengan saturasi oksigen 93 persen begitu datang kemudian diberikan oksigen dua persen per menit saja sudah kembali di atas normal saturasinya, yakni di atas 95 persen.

"Jangan berbondong-bondong ke rumah sakit, justru dirumah sakit tidak ada tempat. Titik oksigen juga tidak cukup. Jadi cari yang terdekat dan paling dekat adalah puskesmas," ujar Erlina dalam sebuah diskusi kesehatan, beberapa waktu lalu.

Dokter menggunakan pulse oximeter untuk memeriksa saturasi oksigen pasien Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 13 Februari 2020. Pulse oximeter perlu dimiliki andaikan ada anggota keluarga yang bergejala Covid-19 ringan dan melakukan isolasi mandiri. - (EPA)

Lantas apa yang harus dilakukan jika suplementasi oksigen belum didapat? Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi, menyarankan agar masyarakat mengantisipasinya terlebih dahulu dengan melakukan posisi tengkurap (prone position).

 
Berita Terpopuler