Musim Ini, Momentum Pesepak Bola Muslim Raih Sukses

Skuad muda Inggris berbakat bahkan mendapat dukungan dari komunitas Muslim.

Carl Recine / Pool via AP
Adama Traore mengontrol bola selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Wolverhampton Wanderers dan Tottenham Hotspur di Stadion Molineux, di Woverhampton, Inggris, Minggu, 27 Desember 2020.
Rep: Muyiddin Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Piala Eropa 2020 menjadi peristiwa yang dramatis dan penting di dalam maupun di luar lapangan sepak bola. Namun, pada saat laga final Italia vs Inggris, kemudian dirusak oleh pelecehan rasis yang ditujukan pada tiga pemain kulit hitam Inggris.

Baca Juga

Kendati demikian, tim nasional Inggris dipuji karena berhasil menyatukan negara dari berbagai komunitas. Skuad muda Inggris berbakat ini bahkan mendapat dukungan dari komunitas Muslim, yang tidak selalu merasa disambut oleh penggemar sepak bola.

Selama gelaran Euro 2020, tim nasional Inggris telah membantu jutaan orang untuk merasa diikutsertakan. Namun, apakah ini akan menjadikan pemain Muslim meraih kesuksesan dan bisa bersaing di level tertinggi sepakbola Inggris?

Pendiri Nujum Sports, Ebadur Rahman melihat bahwa ini merupakan momentum yang tepat bagi para pemain Muslim untuk maju terus. Nujum Sports sendiri merupakan sebuah organisasi berbasis di Inggris yang didirikan untuk membantu atlet Muslim berkembang.

“Saya sangat yakin bahwa kondisinya tepat bagi pesepakbola Muslim Inggris untuk maju terus,” kata Rahman dikutip dari Middle East Eye, Senin (19/7).

“Tidak akan lama sampai kita melihat (mereka) bermain untuk Inggris,” imbuhnya.

 

 

Rahman memimpin Nujum Sports selama lockdown virus Covid-19. Sebagai salah satu inisiatif pertamanya, Nujum mengirimkan paket hadiah berisi kurma, parfum, madu, dan air Zamzam kepada lebih dari 200 pesepakbola Muslim di Inggris selama bulan suci Ramadhan.

Di antara mereka yang menerima paket tersebut adalah Mohamed Elneny dari Arsenal, winger Wolves Adama Traore, dan striker wanita West Ham Nor Mustafa. Proyek ini juga disertai dengan lokakarya yang disampaikan kepada klub tentang cara terbaik untuk melayani kebutuhan atlet Muslim selama bulan puasa Ramadhan.

“Kami segera menyadari bahwa tidak ada panduan,” kata Rahman.

Pada Mei lalu, Rahman kemudian mendapat email dari Southampton FC bahwa mereka membuka mushalla di tempat latihan, dan mereka menginginkan spesifikasi dari Nujum Sports tentang area wudhu dan di mana membeli karpet.

 

“Itu membuat saya berpikir bahwa klub tidak punya tempat untuk mencari bantuan dalam masalah ini,” jelasnya.

 
Berita Terpopuler