Varian Delta Akhirnya Masuk Bali, Kasus Covid Pun Melonjak

"Kasus Covid di Bali meningkat tajam saat ini," kata Kadinkes Bali Ketut Suarjaya.

ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas menyemprotkan cairan eco enzyme pada area ruang publik saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Denpasar, Bali, Kamis (15/7/2021). Berdasarkan data secara kumulatif Satgas COVID-19 Provinsi Bali dari tanggal 1 - 14 Juli 2021 terkonfirmasi kasus positif COVID-19 di Bali berjumlah 6.960 orang, pasien sembuh 3.342 orang dan meninggal dunia 122 orang.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyatakan bahwa virus Covid-19 varian Delta terdeteksi sudah masuk atau ditemukan kasusnya di Pulau Dewata. Hal itu berdasarkan hasil uji yang diterima dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan.

"Sudah terdeteksi pada Rabu (14/7) sore, ada tiga orang," katanya saat dikonfirmasi di Denpasar, Kamis (15/7).

Ketut menjelaskan, berdasarkan hasil uji Badan Litbangkes Kemenkes yang baru diterima pada Rabu itu, ada tiga orang di Bali yang terinfeksi virus corona varian Delta (B.1.617.2), yakni pasien laki-laki berusia 20 tahun dan 50 tahun. Satu lainnya pasien perempuan berusia 48 tahun.

Terhadap temuan kasus varian Delta tersebut, menurut Ketut Suarjaya, kini sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi. Sementara itu di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kasus baru harian Covid-19 di Provinsi Bali terlihat masih melonjak.

"Kasus Covid di Bali meningkat tajam saat ini, salah satu indikasinya karena varian Delta," katanya.

Dikutip dari laman infocorona.baliprov.go.id, pada Kamis (15/7) ini terkonfirmasi ada 843 kasus baru. Jumlah ini merupakan rekor kasus harian tertinggi, sehingga jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Provinsi Bali menjadi 58.331 orang.

Dari penambahan 843 kasus baru hari ini, yang terbanyak dari Kota Denpasar (362 orang), kemudian disusul Kabupaten Badung (144 orang), Kabupaten Buleleng (100 orang), dan Kabupaten Tabanan (70 orang).

Selanjutnya dari Kabupaten Jembrana (45 orang), Kabupaten Gianyar (42 orang), Kabupaten Bangli (29 orang), Kabupaten Klungkung (26 orang) dan Kabupaten Karangasem (21 orang). Ada juga 3 orang dengan domisili dari luar Bali dan 1 orang warga negara asing.

Penambahan kasus harian di Bali dalam sepekan terakhir belum menunjukkan tren penurunan, bahkan cenderung melonjak. Pada 9 Juli tercatat kasus harian bertambah 674 orang, 10 Juli (678 orang), 11 Juli (561 orang), 12 Juli (656 orang), 13 Juli (723 orang) dan 14 Juli (791 orang).

Hingga saat ini, jumlah pasien yang sedang menjalani perawatan atau kasus aktif sebanyak 5.797 orang (9,94 persen), jumlah kumulatif pasien yang sudah sembuh sebanyak 50.829 orang (87,14 persen). Kemudian secara kumulatif jumlah pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 di Provinsi Bali sebanyak 1.705 orang (2,92 persen).

Kondisi Bali saat ini setelah terkonfirmasinya penularan varian Delta berbeda dengan akhir Juni lalu. Saat itu, Pemprov Bali menyatakan bahwa, gencarnya vaksinasi yang dilaksanakan di Bali efektif mengendalikan kasus Covid-19 di Pulau Dewata. Angka keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) tidak tinggi seperti lonjakan yang terjadi di Pulau Jawa.

Baca Juga

"Bali meskipun mengalami tren peningkatan pertambahan kasus positif Covid-19 hingga tiga digit, namun hingga saat ini tidak terjadi tekanan yang begitu mengkhawatirkan terhadap tingkat hunian rumah sakit," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Rabu (30/6).

Menurut Dewa Indra, kondisi saat ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan situasi pada masa awal pandemi. Saat ini, BOR ruang ICU berkisar pada angka 39,39 persen, sedangkan BOR untuk ruang isolasi terkendali di angka 30,30 persen.

"Dua indikator itu menujukkan bahwa ketersediaan ruang perawatan di daerah Bali masih sangat aman," ucapnya.

Dewa Indra mengatakan, program vaksinasi di Bali cukup efektif dalam penanganan Covid-19. Dewa Indra pun meminta kepada media untuk terus menyosialisasikan pentingnya vaksinasi.

"Artinya, mereka yang telah divaksin, sekalipun kena, sakitnya tidak parah atau bisa jadi tanpa gejala sehingga tak membutuhkan layanan rumah sakit," ucapnya.

Bali memang menjadi salah satu provinsi dengan capaian vaksinasi yang tinggi. Tingginya antusiasme warga Bali mengikuti program vaksinasi bahkan sampai membuat Pemprov Bali menghentikan sementara layanan vaksinasi Covid-19 massal bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dan masyarakat umum di Wantilan DPRD Bali.

"Layanan vaksinasi di Wantilan DPRD Provinsi Bali dan juga Gedung Nari Graha, kami hentikan sementara sambil kami membuat sistem layanan vaksinasi yang lebih nyaman dan sesuai dengan protokol kesehatan," kata Dewa Indra, Kamis (15/7).

In Picture: Pertambahan Kumulatif Covid-19 di Bali

Petugas menyemprotkan cairan eco enzyme pada area ruang publik saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Denpasar, Bali, Kamis (15/7/2021). Berdasarkan data secara kumulatif Satgas COVID-19 Provinsi Bali dari tanggal 1 - 14 Juli 2021 terkonfirmasi kasus positif COVID-19 di Bali berjumlah 6.960 orang, pasien sembuh 3.342 orang dan meninggal dunia 122 orang. - (ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

 

 

Kehadiran masyarakat di Gedung Nari Graha biasanya tidak terlalu ramai dan relatif tertib dengan nomor antrean. Namun, semenjak diberlakukannya PPKM darurat yang mempersyaratkan pelaku perjalanan dalam negeri harus memperlihatkan sertifikat vaksinasi, terjadi lonjakan masyarakat yang mengikuti vaksinasi di tempat ini.

Menurut Dewa Indra, terkait dengan lonjakan masyarakat yang berkumpul untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, merupakan indikasi tingginya kesadaran masyarakat untuk melindungi diri dari ancaman Covid-19.

"Karena itu, saya menyampaikan terima kasih atas kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19," ujar Dewa Indra.

Pemerintah Provinsi Bali juga menggelar ritual "Ngrastiti Bhakti" yang dipusatkan di Pura Dalem Sakenan, Desa Serangan, Kota Denpasar. Ritual ini bertujuan untuk memohon agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

"Untuk pelaksanaan di tingkat desa dikoordinir oleh desa adat. Jadi, desa adat seluruh Bali yang berjumlah 1.493 mengkoordinir pelaksanaan upacara di Pura Khayangan Tiga masing-masing," kata Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra di Denpasar, Rabu (14/7).

Menurut Kartika Jaya saat mewakili Gubernur Bali dalam ritual Ngrastiti Bhakti kali ini dilaksanakan serentak oleh masyarakat Hindu di Bali dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat dan menghindari kerumunan. Ritual Ngrastiti Bhakti dilaksanakan dengan tatanan upakara-upacara dresta Bali secara serentak di Pura Kahyangan Jagat/Pura Dang Kahyangan sampai Pura Kahyangan Tiga/Kahyangan Desa di seluruh Desa Adat di Bali.

"Kita juga berdoa semoga pelaksanaan PPKM kali ini bisa berjalan lancar serta pandemi Covid-19 bisa segera berakhir," ujarnya.

 

Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

 
Berita Terpopuler