9 Sifat Mulia Rasulullah SAW yang tak Bisa Dibantah Kafir

Rasulullah SAW mempunyai akhlak mulia yang diakui kafir Quraisy kala itu

Republika/Mardiah
Rasulullah SAW mempunyai akhlak mulia yang diakui kafir Quraisy kala itu. Ilustrasi Rasulullah
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, — Nabi Muhammad SAW merupakan orang terpilih yang menjadi utusan Allah di akhir jaman. Tentu sosoknya memiliki kelebihan dibanding orang lain pada umumnya. 

Baca Juga

Di antaranya dia memiliki sifat-sifat mulia yang menjadi teladan. Sembilan sifat di antaranya:  

1. Dermawan

Rasulullah merupakan orang yang paling dermawan diantara orang lain. Bahkan dalam satu hadits disebutkan:  

وكان أجود من الريح المرسلة “Kedermawanannya melebihi angin yang berhembus.” Artinya ketika bersedekah, Rasulullah sangat ringan, cepat, dan tanpa banyak berpikir. 

2. Keberanian 

Rasulullah memiliki keberanian yang kuat karena Allah yang menganugerahkannya. Bahkan Nabi mampu menginjak batu yang amat panas, disaat orang lain tak sanggup untuk menginjaknya. Keberaniannya juga dirasakan setiap perang terjadi. Rasulullah tak kenal takut untuk membela agama Allah.

3. Kejujuran

Nabi Muhammad dikenal dengan sifat jujurnya. Ada sebuah kisah yang menceritakan mengenai betapa jujurnya Nabi Muhammad SAW.

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi keluar menuju ke Lembah Batha, lalu menaiki bukit yang ada padanya dan berseru, "Awas ada musuh di pagi hari ini!" Maka orang-orang Quraisy berkumpul kepadanya dan beliau bersabda: "Bagaimanakah pendapat kalian jika aku sampaikan berita kepada kalian bahwa musuh akan datang menyerang kalian di pagi atau petang hari, apakah kalian akan percaya kepadaku?” Mereka menjawab, "Ya.” 

Nabi bersabda, "Maka sesungguhnya aku memperingatkan kepada kalian akan datangnya azab yang keras.” 

Maka Abu Lahab berkata, "Celakalah kamu ini, karena inikah engkau mengumpulkan kami."  Maka Allah menurunkan firman-Nya: 

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (QS Al Lahab ayat 1)

Abu Lahab tidak mempercayai perkataan Nabi Muhammad. Abu Lahab bahkan memfitnah Nabi Muhammad dan menyebarkan bahwa Rasul adalah seorang pembohong karena mengajarkan agama baru yang palsu.  

4. Kecerdasan

Nabi Muhammad memiliki kecerdasan yang tinggi, terbukti dengan perkataan yang selalu diucapkamnya dengan bijak. Akal pikiran dan intuisinya tajam meski Rasulullah seorang yang buta huruf. 

Kecerdasan Rasulullah tidak bisa ditandingi bahkan oleh para filsuf ternama sekali pun. Bahkan ketajaman pandangan Rasulullah selalu lebih unggul dibanding musuh-musuhnya hingga mereka pun harus takluk dengan kecerdasan Rasulullah. Rasulullah pernah mengacungkan jari kearah berhala sesembahan kaum musyrik seraya berseru “ Apa yang kalian harapkan dari bongkahan batu, kayu dan debu itu?”

5. Kerendahan hati

Rasulullah menemui masyarakat umum, menyalami tangan-tangan mereka. beliau tidak melepaskan jabatnya hingga orang-orang lebih dulu mengurai tangan mereka. Hal itu beliau lakukan walaupun dengan seorang Arab desa (Arab badui). 

Beliau tidak palingkan padangan wajahnya, hingga orang terlebih dahulu berinteraksi dengan tatapnya. Beliau tidak menjulurkan kaki kala duduk-duduk bersama-sama. Demikian kata Anas bin Malik, sebagaimana diriwayatkan At Tirmidzi dan Ibnu Majah. Dari Anas bin Malik RA, dia berkata: 

قال أنس بن مالك: "كان رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أحسن الناس خلقًا، وإن كان ليُخالطنا حتى يقول لأخ صغير لي 

“Rasullah SAW adalah sebaik-baik manusia dengan akhlaknya, saat dia bercengkerama dengan kami, dia seakan-akan adalah saudaraku.”  

6. Zuhud

Rasulullah memiliki sifat zuhud luar biasa. Salah satu buktinya adalah sejak datang ke Madinah, pernah selama tiga hari berturut-turut keluarga Rasulullah SAW tidak makan kurma hingga mereka begitu menginginkannya. 

Namun, keinginan sederhana itu baru bisa terpenuhi setelah peristiwa penaklukan Khaibar. 

تقول عائشة - رضي الله عنها -: "ما شَبِع آل محمد - صلى الله عليه وسلم - منذ قدم المدينة من طعام بُرٍّ ثلاث ليال حتى قُبض

Suatu hari Aisyah RA menuturkan, “Rasulullah SAW tidak pernah makan sampai kenyang sejak datang ke Madinah hingga beliau wafat.” 

7. Kecintaan pada Allah SWT

Kecintaan Nabi Muhammad kepada Allah tak terhingga. Nabi Muhammad bahkan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah, hati dipenuhi ketakutan, dan setelah wahyu diturunkan kepadanya. 

Dia melekat pada keinginan untuk beribadah kepada Allah, menunaikan panggilan, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan zikir, shalat, puasa dan membaca Alquran.   

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ عَنْ زِيَادٍ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ

إِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَقُومُ لِيُصَلِّيَ حَتَّى تَرِمُ قَدَمَاهُ أَوْ سَاقَاهُ فَيُقَالُ لَهُ فَيَقُولُ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

 Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, “Telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Ziyad berkata, “Aku mendengar Al Mughirah RA berkata, "Ketika Nabi SAW bangun untuk mendirikan sholat (malam) hingga tampak bengkak pada kaki atau betis, Beliau dimintai keterangan tentangnya. Maka Beliau menjawab: "Apakah memang tidak sepatutnya aku menjadi hamba yang bersyukur?"

8. Aktif di masyarakat

Rasulullah selalu ikut berpartisipasi dalam urusan masyarakat di mana dia tinggal, dan dalam setiap partisipasinya selalu membutuhkan dia. Nabi juga selalu hadir dalam perang melawan orang jahiliyah.  

9. Menyenangkan

Rasulullah dikenal juga dengan sosok yang riang. Pernah satu ketika Perang Khandaq Zaid bin Tsabit turut membangun parit dan tetiba kehilangan senjata.  

Dia panik mencari-cari senjatanya. Dan ternyata senjata tersebut hanya terselip. Rasulullah pun tertawa menanggapi perilaku sahabatnya tersebut. 

 

 

Sumber: alukah 

 
Berita Terpopuler