Keberhasilan Dakwah dalam Catatan Sejarah

Dakwah membawa nilai-nilai Islam seperti kejujuran, bersih, dan kemurahan hati.

Dakwah/ilustrasi
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam perspektif Islam, orang yang memeluk agama ini sama sekali tidak ada paksaan. Mualaf hendaknya selalu masuk Islam dengan sukarela.

Baca Juga

Kehadiran historis dari minoritas non-Muslim yang hidup di antara umat Islam merupakan bukti toleransi dalam Islam. Adapun islam menyebar di negara-negara Muslim terpadat, di antaranya Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan di Afrika melalui kontak antara penduduk asli dan para pelancong dan pedagang Muslim.

Mereka tidak hanya membawa barang, tetapi juga nilai-nilai Islam seperti kejujuran, bersih dan kemurahan hati. Dikutip dari laman Islamweb pada Selasa (13/7), Dampak adanya umat Islam terhadap komunitas-komunitas ini luar biasa.

Di Singapura, dekat pelabuhan tempat para pedagang Arab biasa berlabuh, penduduk mengatakan bahwa dahulu penduduk asli lebih suka membeli dari pedagang Muslim, karena mengharapkan perlakuan yang baik, dan harga yang wajar.

Daerah pertama yang dimasuki Islam pada dekade terakhir abad ke-13 adalah beberapa pusat pelabuhan kecil di pantai utara Sumatera. Dari pelabuhan-pelabuhan tersebut, agama menyebar pada abad-abad berikutnya melintasi Selat Malaka hingga Malaya.

Sementara, tidak adil membandingkan penyebaran Islam di Asia dan Afrika dengan penyebaran Islam di Barat, dan menyalahkan umat Islam karena tidak secara efektif mempromosikan agama mereka di Barat.

Tidak seperti dunia barat modern, sejarah Asia dan Afrika bebas dari permusuhan terhadap Muslim, dan oleh karena itu, kembalinya mereka ke Islam adalah wajar dan mudah.

 

 

Mungkinkah Dakwah Gagal?

Allah Ta'ala akan membimbing, melalui dakwah mereka yang memiliki hati yang baik dan dengan tulus mencari kebenaran. Di samping itu akan ada orang yang berpaling yang tidak layak menerima belas kasihan-Nya, yakni mereka yang memilih untuk menyimpang dari jalan-Nya. Ini ditetapkan menurut Kebijaksanaan dan Pengetahuan-Nya yang sempurna.

Keberhasilan Dakwah dijamin sebagai pemenuhan janji Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, "Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?" (QS. An-Nisa ayat 87).

1. Allah berjanji akan memudahkan jalan dakwah bagi Nabi Muhammad ﷺ, dan para pengikutnya. "Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat) (QS. Al-A'la ayat delapan). 

2. Allah juga berjanji untuk menjaga Alquran, petunjuk terakhir-Nya bagi umat manusia. Itu selamanya dilindungi dari segala jenis distorsi, perubahan, atau modifikasi.

Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya" (QS. Al-Hijr ayat sembilan).

 3. Allah berjanji akan menegakkan Dakwah dan menjangkau setiap tempat di muka bumi ini, agar seluruh umat manusia sadar bahwa Islam adalah kebenaran dari Tuhan mereka.

Allah Ta'ala berfirman,  "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS Fusilat ayat 53).

4. Nabi Muhammad ﷺ meyakinkan umatnya bahwa Islam adalah agama masa depan dan akan menyebar ke seluruh dunia ketika dia berkata: "Sesungguhnya, Islam akan mencapai setiap tempat yang dicapai siang dan malam. Tidak ada rumah (di kota atau gurun) di muka bumi kecuali Islam akan memasukinya" (HR Ahmad).

Untuk itu agar dakwah menjadi lebih efektif, para pendakwah harus memiliki niat yang tulus dan di atas segalanya memiliki rasa takwa yang kuat. Untuk berbagi Islam dengan orang-orang, seseorang harus mengembangkan hubungan yang kuat dalam umat untuk mendukung upaya ini dengan pusat Dakwah dan materi yang ditulis dengan baik.   

Masing-masing manusia memiliki karunia dari Allah dan tidak boleh mengabaikan kewajiban karena takut ditolak atau gagal. Akan tetapi bergabunglah untuk menyumbangkan bakat dan sumber daya untuk berbagi karunia Islam.

 

 

 
Berita Terpopuler