Wali Kota: Tak Ada Tempat untuk Rasisme di Edmonton

Wali Kota Edomonton, Don Inverson memastikan tidak ada tempat untuk rasisme.

www.islamicblog.co.in
Seorang Muslimah Kanada mendirikan shalat di dekat kedai kopi Tim Hortons di Toronto, Ontario, Kanada. (ilustrasi)
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Edomonton, Don Inverson memastikan tidak ada tempat untuk rasisme dan fanatik di wilayahnya.

Baca Juga

"Ada faktor sistemik dan jangka panjang yang mendorong untuk itu, ada juga prasangka di hati dan pikiran warga Edmonton yang seharusnya mereka mencari tahu, dan ada banyak orang-orang yang menyebarkan kebencian. Dan saya, seperti kebanyakan warga Edmonton ingin hal itu dihentikan sekarang juga,"kata dia seperti dilansir Al Jazeera, Senin (13/7). 

Ivenson mendukung seruan untuk memperkuat UU Kebencian di Kanada dan memberikan bantuan untuk meningkatkan inisiatif mengatasi kebencian dan kekerasan, termasuk satuan tugas untuk memberikan solusi bagaimana membuat masyarakat merasa aman.

"Kota dan Kepolisian Edmonton telah mengidentifikasi persoalan dalam 70 tindakan berbeda. Strategi komprehensif akan dilakukan pada awal 2020,"kata dia.

Dewan Kota, lanjutnya, telah meloloskan mosi untuk memberikan perlindungan kepada komunitas kulit hita, pribumi, dan kulit berwarna dari pelecehan dan kekerasan "Dewan kota telah meminta peninjauan untuk memperbarui definisi kejahatan rasial saat ini untuk setiap ras, gender, dan budaya,"kata dia.

 

 

 

Takut

Dunia Nur tengah berada di luar membeli cat saat menjadi korban serangan Islamofobia di Edmonton, Alberta, Kanada. Dunia Nur yang merupakan imigran Somalia saat itu berbicara dengan bibinya di telepon.

Oleh penjaga toko, Nur diminta menggunakan bahasa Inggris. Nur melihat situasi tidak kondusif, ia memutuskan untuk keluar dari toko. Namun, pria tersebut menghalangi jalannya.

"Dia tersinggung karena saya menggunakan bahasa SOmalia,"kata dia yang merupakan Pendiri Dewan Keterlibatan Sipil Kanada-Afrika.

Sejak itu, Nur merasa tidak nyaman apalagi saat mendengar sebuah keluarga Muslim menjadi korban tabrakan di London, Ontario. Belum lagi, banyaknya serangan verbal dan fisik yang dialami Muslimah kulit hitam di Edmonton sejak akhir tahun lalu. 

 

 

Pada akhir Juni, dua Muslimah berhijab diserang oleh seorang pria bersenjatakan pisau. Dalam kasus lainnya, Muslimah diancam saat menunggu angkutan umum dan didorong saat berjalan-jalan di tanam.

Polisi Edmonton mengaku telah menerima laporan lima insiden yang melibatkan Muslimah kulit hitam yang mengenakan hijab pada Desember 2020 dan unit kejahatan kepolisian telah menangkap dan menuntut tersangka pada setiap kasus yang dilaporkan.

Namun, komunitas Muslim percaya banyak insiden yang sering tidak dilaporkan. "Kami mengadakan pertemuan di balai kota, banyak dari korban mengaku pernah diserang dengan pisau, dipaksa untuk pulang ke negaranya, dan mereka telah alami banyak kekerasan,"kata Nur. 

"Muslimah kulit hitam selalu menjadi korban Islamofobia. Dan mereka diserang karena perempuan. Saya merasa saat ini telah berada pada titik dimana kita tidak yakin apa yang akan terjadi bila kita bepergian ke luar,"tambahnya.

 

 

 

 
Berita Terpopuler