Ulama Diminta Ajak Masyarakat Ikuti Imbauan Pemerintah

Wapres berharap peran ulama dan kiai ingatkan masyarakat patuhi imbauan Pemerintah.

BKKBN
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin dalam sambutannya pada puncak peringatan HARGANAS secara daring, Selasa (29/6)
Rep: Fauziah Mursid Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan, penanggulangan pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah, tetapi juga kerja bersama semua masyarakat. Khususnya, dalam menerapkan protokol kesehatan, mematuhi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, dan melaksanakan vaksinasi.

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Wapres berharap peran ulama dan kiai untuk mengingatkan masyarakat mematuhi imbauan Pemerintah dalam pelaksanaan PPKM Darurat.

"Ini apa kita tidak merasa punya tanggung jawab terhadap hal yang demikian besar yang sudah banyak membawa orang menderita, oleh karena itu kita ajak masyarakat untuk mengikuti ajakan Pemerintah," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf menambahkan, salah satunya, adalah mencegah kerumunan di Hari Raya Idul Adha pada 20 Juli mendatang. Sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat Kementerian Agama melalui Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021 mengenai teknis pelaksanaan Hari Raya Idul Adha (kurban) tahun 2021.

"Jangan melakukan kerumunan termasuk salah satunya merayakan Idul Adha, baik di masjid maupun di luar masjid," kata Ma'ruf.

 

 

Ia mengatakan, ketentuannya masjid tidak ditutup, tetapi kerumunan di masjid untuk sementara tidak dibolehkan. Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari jamaah masjid.

"Tidak ada kata-kata lagi menutup masjid tapi yang ada adalah dilarang untuk berkerumun, supaya nanti tida ada perbedaan, selain itu juga yang dahulunya orang resepsi dibolehkan dengan jumlah 30 orang, maka sekarang ditiadakan, resepsi tidak boleh sama sekali," ungkapnya.

Sebelumnya, Wapres mengakui Pemerintah saat ini sedang berusaha keras menyiapkan ketersediaan ruang perawatan untuk pasien Covid-19. Hal ini karena terus melonjaknya penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air dalam beberapa pekan terakhir.

"Pemerintah sekarang pontang panting menyiapkan perawatan sampai banyak yang pasang tenda di RS," ujar Wapres saat bertemu terbatas dengan ulama dan tokoh Islam di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/7).

 

 

Ia mengatakan, tak hanya ruang perawatan, sektor kesehatan juga juga kewalahan dalam menghadapi penambahan kasus Covid-19. Sektor kesehatan saat ini tengah berjuang mulai dari ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang semakin berkurang, kekurangan oksigen, dan tenaga kesehatan yang tidak memadai dan tidak sedikit yang wafat.

Ia mengungkap jumlah tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 per tanggal 6 Juli telah mencapai 1000 lebih. Mereka antara lain tenaga dokter sebanyak 405 orang, tenaga perawat 399 orang, 166 bidan, 43 dokter gigi, 32 ahli tenaga lab," ujarnya.

"Kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, ini sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi ini," katanya.

Begitu juga ulama, lebih dari 541 ulama yang wafat di situasi pandemi Covid-19. Karena itulah, pemerintah melakukan menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

 
Berita Terpopuler