Para Wanita Saleh yang Diabadikan dalam Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam adalah agama yang begitu memuliakan wanita. Bahkan tak tanggung-tanggung, tak sedikit kisah dan nama perempuan mulia yang diabadikan oleh Allah di dalam Alquran.

Dilansir di Learn Religions, terdapat sejumlah wanita yang diabadikan kisahnya dan teladannya juga menginspirasi para Muslimah. Sekitar 24 wanita saleh lainnya dibahas dalam Alquran.

Mereka adalah wanita saleh yang mengabdikan hidup mereka kepada Allah. Alih-alih menyebut wanita dengan nama depan mereka, Alquran menyebut mereka berdasarkan referensi keluarga mereka, sebuah tradisi Arab pada saat itu.

Berikut beberapa di antaranya. 

Maryam atau Maria ibunda Nabi Isa (Yesus)

Nama Maryam secara langsung disebutkan namanya dalam Alquran. Dia adalah satu-satunya wanita yang disebutkan namanya dalam Alquran. Kisahnya diceritakan dalam banyak ayat yang berbeda dan ayat ke-19 dari Alquran juga dinamai menurut namanya.

Maryam berdiri untuk virtuositas dan kemurnian dan memegang posisi terhormat dalam Alquran, seorang wanita di atas wanita di semua dunia. Maryam masih dihormati oleh banyak wanita Muslim di dunia Islam hingga kini.

Siti Hawa

Hawa disebut dalam Alquran sebagai pasangan Adam dan mereka berdua diciptakan langsung oleh Allah SWT.

Nama Hawa berarti persamaan manusia. Hawa melambangkan pertaubatan dan memberikan harapan kepada semua orang yang berdosa dan berpikir mereka tidak dapat menebus kesalahannya. Dalam bahasa Inggris, Hawa dikenal dengan nama Eve.

Siti Sarah

Siti Sarah adalah istri Nabi Ibrahim. Meski disebutkan di dalam Alquran, porsi tentangnya memiliki peran yang sangat kecil dalam Alquran. Di masa tuanya dia didekati oleh malaikat dan diberitahu dia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan anak laki-laki itu ternyata adalah Ishak. Hal ini termaktub dalam Alquran Surah Nomor 11 ayat 71-72.

Siti Hajar

Siti Hajar juga dikenal sebagai Hajar dalam bahasa Inggris. Siti Hajar adalah istri termuda dan kedua Nabi Ibrahim, dan dia melahirkan Nabi Ismail. Selama ziarah tahunan (haji), umat Islam melakukan kembali pencarian airnya yang putus asa di lembah dekat Makkah, mengulangi pengorbanannya ketika dia dan bayinya ditinggalkan di lembah Makkah demi Allah. Hal ini diabadikan dalam Alquran Surah kedua ayat 158.

Asiah

Dalam Alquran, Asiah digambarkan sebagai istri Firaun. Dia mewakili kebajikan dan dianggap sebagai salah satu dari empat wanita surga. Dia meninggal sebagai martir di tangan suaminya yang kejam.

Asiah menjadi ibu angkat bagi Nabi Musa setelah diselamatkan saat masih bayi. Dia melindungi Nabi Musa dan membela dia di depan suaminya. Kisahnya diabadikan dalam Alquran Surah nomor 66 ayat 11.