Isyarat Rasulullah SAW Agar tak Berdesakkan Cium Hajar Aswad

Rasulullah SAW menganjurkan agar tak berebut mencium hajar aswad

Republika/Syahruddin El-Fikri
Rasulullah SAW menganjurkan agar tak berebut mencium hajar aswad. Ilustrasi hajar aswad
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Saat berada di Kabah untuk melakukan ibadah, Nabi Muhammad SAW melakukan isyarat tentang adab dan kelayakan sikap terhadap hajar aswad.

Baca Juga

Pakar ilmu tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, menjelaskan dengan memakai serban berwarna hitam tanpa berpakaian ihram, Rasulullah SAW bertawaf di Kabah dengan menunggang unta beliau.

Ketika itu beliau tidak memaksakan diri untuk mencium hajar aswad, karena yang bertawaf cukup banyak, tetapi beliau sekadar menunjuknya dengan menggunakan tongkat beliau. 

Itu sebagai pengajaran kepada umatnya agar tidak berdesakkan, apalagi bertengkar dalam upaya mencium hajar aswad.

Ketika itu, di sekeliling Kabah ada sekitar 360 buah patung dan berhala. Rasulullah SAW menusuk patung-patung dan berhala itu dengan tongkat/panah beliau sehingga berjatuhan menjadi berkeping-keping. Dalam saat yang sama, Nabi Muhammad SAW membaca surat Al Isra ayat 81: 

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا “Wa qul jaa-a al-haqqu wa zahaqa al-baathilu innalbaathila kaana zahuqa.” 

 “Yang haq telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” 

 
Berita Terpopuler