Di Atas Kapal Perang, TNI AL Vaksinasi Masyarakat Maritim

TNI AL mengerahkan KRI Clurit-641 untuk vaksinasi masyarakat di Kepulauan Seribu.

Antara/Ari Bowo Sucipto
TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Clurit-641 dalam menyukseskan program pemerintah satu juta vaksinasi dalam satu hari. Kapal tersebut dikerahkan untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat maritim di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (Foto ilustrasi KRI Clurit-641)
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Clurit-641 dalam menyukseskan program pemerintah satu juta vaksinasi dalam satu hari. Kapal tersebut dikerahkan untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat maritim di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. 

Baca Juga

Vaksinasi kepada masyarakat maritim di wilayah Kepulauan Seribu ini merupakan hasil kerja sama TNI AL dengan Kementerian kesehatan, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya. Kerja sama dilakukan guna memberikan layanan vaksinasi kepada masyarakat yang belum mendapatkan vaksin di Kepulauan Seribu. 

Dengan KRI Clurit-641, tenaga vaksinator Koarmada I melayani penerima vaksin yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Ruang yang terbatas tidak menyurutkan semangat prajurit KRI Clurit-641 dan para vaksinator untuk melaksanakan tugasnya. Tidak hanya di kapal, mereka juga turun ke Pulau Kelapa memberikan vaksin bagi penduduk Pulau Kelapa yang tidak memungkinkan ke KRI. 

Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I), Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, mengatakan, serbuan vaksinasi massal dengan sasaran masyarakat maritim dilaksanakan guna percepatan program vaksinasi nasional. Itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo yang telah memerintahkan kepada TNI-Polri untuk bersinergi dengan kementerian kesehatan, pemerintah daerah, dan instansi terkait. 

"Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, telah menunda Latihan Puncak TNI AL Armada Jaya ke-39 dan memerintahkan jajarannya untuk membantu pelaksanaan program vaksinasi nasional ini dengan mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki TNI AL termasuk penggunaan kapal perang" Jelas Pangkoarmada I lewat siaran pers, Rabu (30/6). 

Dia menerangkan, KRI Clurit-641 yang sebelumnya disiapkan untuk mengikuti latihan puncak TNI AL Armada Jaya kini ditugaskan untuk menyasar pulau-pulau di kepulauan seribu guna memberikan vaksinasi. Pihaknya menerjunkan delapan vaksinator TNI AL. 

"Bekerja sama dengan empat vaksinator dari Puskesmas Kepulauan Seribu Utara, dalam kegiatan vaksinasi yang dijadwalkan selama dua hari ini. Dalam pelaksaanaan vaksinasi hari pertama kemarin, tercatat 116 orang berhasil divaksin dari 250 orang terdaftar," kata dia.

 

Sebelumnya, TNI AL memutuskan menunda pelaksanaan latihan puncak Armada Jaya XXXIX tahun 2021 karena akan difokuskan membantu program pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19. Seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang memungkinkan untuk penanganan sebaran Covid-19 akan dikerahkan. 

Keputusan tersebut diambil untuk mendukung serbuan vaksin dengan target satu juta vaksinasi dalam sehari. Pernyataan itu disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, mewakili KSAL, saat Apel Gelar Kesiapan Armada Jaya ke-39 di JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/06) lalu. 

Keputusan penundaan manuver lapangan ini diambil dengan pertimbangan situasi bangsa dan negara yang saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19 yang  semakin parah dan semakin merebak ke seluruh wilayah Indonesia. "Saya putuskan untuk bersama-sama komponen lain fokus untuk melaksanakan perang dibidang yang lain yaitu perang dalam rangka memerangi pandemi Covid-19,” ujar Wakasal mengutip amanat KSAL. 

Latihan puncak TNI AL Armada Jaya yang sejatinya akan dilaksanakan mulai 28 Juni hingga 10 Juli 2021 di wilayah Dabo Singkep, Pulau Bintan, perairan Selat Madura, Laut Jawa, Selat Galasa, Selat Karimata dan Laut Natuna ini bertujuan untuk untuk melatih dan meningkatkan profesionalisme prajurit matra laut. 

Latihan dilakukan sekaligus untuk menguji doktrin operasi gabungan yang diaplikasikan dalam bentuk perencanaan operasi gabungan dan kampanye militer.  Latihan itu rencananya dilaksanakan dengan tema Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) dan Komando Tugas Gabungan Pertahanan Pantai (Kogasgabhantai). 

Prajurit yang ikut serta akan melaksanakan Operasi Laut Gabungan, Operasi Amfibi, Operasi Pendaratan Administrasi dan Operasi Pertahanan Pantai dengan didukung Operasi Dukungan Teritorial, Operasi Dukungan Informasi, Operasi Dukungan Kesehatan dan Operasi Dukungan Pasukan Khusus di mandala operasi. 

"Ajan melibatkan 27 Alutsista KRI, 10 Alutsista Pesawat Udara TNI AL dan 46  Alutsista material tempur Marinir," kata dia. 

Sementara itu, Apel Gelar Kesiapan Latihan dengan latar belakang Alutsista TNI AL seperti KRI, material tempur marinir berupa tank-tank merupakan tahapan yang sangat penting dalam pelaksanaan prosedur pemeriksaan akhir terhadap seluruh kondisi kesiapan Alutsista dan personel sebelum berlaga di medan latihan. 

 
Berita Terpopuler