Tips Membentuk Kepribadian Baik Pada Anak

Orang tua hendaknya menjadi panutan bagi anak-anaknya.

www.freepik.com
Orang tua hendaknya menjadi panutan bagi anak-anaknya.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua hendaknya menjadi panutan bagi anak-anaknya. Dalam sebuah studi, setidaknya ada lima kebiasaan yang perlu dilakukan setiap orang tua untuk membentuk kepribadian yang baik bagi para anaknya.

Berikut adalah beberapa di antaranya:

Baca Juga

1. Jadilah panutan

Dalam banyak studi, sebenarnya para anak membutuhkan panutan yang tepat. Namun demikian, secara khusus mereka membutuhkan teladan yang tepat dan bagaimana teladan mereka bisa memberi contoh dalam menghadapi kegagalan yang mereka terima.

Beberapa tahun yang lalu, para peneliti di Massachusetts Institute of Technology melakukan eksperimen dengan anak-anak berusia 15 bulan. Semakin orang tua mereka membiarkan mereka melihat bahwa mereka terkadang berjuang dan gagal, maka semakin tangguh juga anak-anak itu ke depannya.

"Ada beberapa tekanan pada orang tua untuk membuat segalanya terlihat mudah. ini setidaknya menunjukkan bahwa mungkin bukan hal yang buruk untuk menunjukkan kepada anak-anak Anda bahwa Anda bekerja keras untuk mencapai tujuan Anda," kata salah satu pemimpin penelitian.

2. Ajari anak mencintai alam bebas

Dalam studi dikutip inc Senin (28/6), anak yang menghabiskan lebih sedikit waktu di dalam rumah selama hari-hari awal krisis virus corona memiliki efek negatif yang mencolok pada kesejahteraan emosional mereka. Menurut para peneliti, hal ini bisa muncul lagi dan lagi di masa anak-anak maupun dewasa kelak.

3. Ajari anak utamakan kebaikan

Beberapa tahun yang lalu, psikolog dan profesor sekolah bisnis Adam Grant dan istrinya Allison Sweet Grant menulis dalam sebuah buku tentang anak-anak dan kebaikan. Dalam sebuah artikel yang mereka tulis untuk The Atlantic, mereka membuat poin yang menarik.

"Lebih dari 90 persen orang tua A.S. mengatakan bahwa salah satu prioritas utama mereka adalah agar anak-anak mereka peduli," tulis mereka

Namun demikian, mereka juga menegaskan pernyataan dari anak-anak menyoal prioritas orang tua bagi mereka. Dikatakan, dari banyaknya subjek, sekitar 81 persen anak mengatakan, jika orang tua mereka menghargai pencapaian dan kebahagiaan daripada perhatian.

4. Pujilah Anak dengan cara yang benar

Menurut penulis studi, How to Raise Succesful Kids, Bill Murphy, setidaknya ada tiga aspek memuji anak dengan baik. Pertama, kata dia, adalah memuji anak-anak atas usaha mereka. Dia menambahkan, dalam studi yang dilakukan, memang ada sedikit penolakan pada ide ini baru-baru ini.

Tapi singkatnya jika konotasi bagus, lanjut dia, orang tua bisa mengatakan pada anaknya bahwa ‘kami bangga padamu’ atau ‘usaha kamu untuk belajar memang sangat keras dan baik untuk ujian itu’.

Namun demikian, jika hasil yang diterima anak tidak terlalu baik, Murphy berpendapat agar orang tua bisa membiasakan anaknya mengatakan hal yang tetap baik. Dia menambahkan, cara yang kedua ini agar lebih memfokuskan memuji mereka secara otentik. Pasalnya, anak-anak ia sebut tidak bodoh.

Hal tersebut juga terbukti dalam penelitian lain yang melibatkan 300 anak. Para peneliti mengatakan "Ketika orang tua merasa bahwa mereka terlalu atau meremehkan anak-anak mereka untuk pekerjaan sekolah, anak-anak akan tampil lebih buruk di sekolah dan mengalami depresi lebih besar, dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya berpikir pujian mereka secara akurat mencerminkan kenyataan.

5. Selalu Hadir untuk mereka

Billy Murphy melanjutkan, saran terakhir ini memang bisa menjadi yang paling sulit dilakukan. Mengingat, saran ini bertentangan dengan salah satu klise pengasuhan yang selalu dihindari semua orang tua.

Kendati demikian, setidaknya, kata dia, para orang tua bisa melakukannya dengan mendukung kegiatan anak, menemani mereka, menjadi vokal dan terlibat. Di samping, tetap membiarkan anak untuk melakukannya atas keputusan diri mereka sendiri.

 
Berita Terpopuler