Robot, Vaksin Hingga Jaga Jarak, Sekilas Haji Tahun Ini

Tahun ini, kuota haji hanya untuk 60 ribu orang.

AP/Amr Nabil
Robot, Vaksin Hingga Jaga Jarak, Sekilas Haji Tahun Ini
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pandemi Covid-19 yang belum reda membuat otoritas Arab Saudi akan memberikan fasilitas dan kebijakan baru untuk mencegah penularan saat ibadah haji. Fasilitas robot, kebijakan vaksin hingga jaga jarak akan diberlakukan saat ibadah tahunan ini digelar sekitar 17 hingga 22 Juli.

Baca Juga

Dilansir di Asia News, Sabtu (19/6), robot akan mendistribusikan botol-botol air zamzam kepada jamaah. Penggunaan robot kecil berwarna hitam dan putih untuk pendistribusian botol sudah diperkenalkan akhir-akhir ini.

"Masing-masing akan memiliki tiga baki penopang di mana umat dan peziarah dapat menghindari kebingungan dan terhibur," kata sebuah pernyataan dari otoritas setempat.

Tujuannya adalah menjamin pelayanan dan menghindari segala bentuk kontak manusia. Hal ini dijelaskan Bader Al-Loqmani yang bertanggung jawab untuk mengelola air dari mata air suci zamzam. Saat ini, ada 20 robot, tetapi yang lain akan ditambahkan pada hari-hari masuknya peziarah terbesar.

Sejauh ini ada kurang dari 500 ribu kasus virus corona baru di Arab Saudi dan hampir 7.600 korban. Di negara berpenduduk 34 juta orang itu, otoritas kesehatan sejauh ini telah memberikan lebih dari 15 juta dosis vaksin Covid-19.  Sumber kementerian menjelaskan hanya orang antara 18 dan 65 tahun, tanpa penyakit kronis dan diimunisasi dapat berpartisipasi dalam ibadah haji.

Bukti pemulihan atau penerimaan satu atau kedua dosis vaksin harus diberikan pada saat aplikasi. Dan, untuk pertama kalinya, perempuan dapat mendaftar dan mengajukan partisipasi tanpa perlindungan mahram atau wali laki-laki.

Robot digunakan untuk membagikan air zamzam pada jamaah di Masjidil Haram, Makkah. Robot dipakai untuk menerapkan aturan jaga jarak selama pandemi Covid-19. - (Haramain Sharifain)

 

Hanya 24 jam setelah pendaftaran online dibuka, lebih dari 450 ribu permintaan tiba, sebagaimana dikonfirmasi oleh kementerian haji dan umrah. Dari jumlah tersebut, 60 persen adalah pria dan 40 pereen adalah wanita.

Hanya 60 ribu umat dengan kewarganegaraan atau izin tinggal di kerajaan Saudi yang akan dapat mengakses. Prioritas akan diberikan kepada orang-orang di atas 50 tahun yang belum pernah memiliki kesempatan melakukan haji sejauh ini. Pendaftaran harus diselesaikan paling lambat 23 Juni mendatang.

Setiap tahun jutaan umat beriman mengunjungi tempat-tempat suci Islam di Makkah dan Madinah selama tujuh hari. Bagi Arab Saudi ini bukan hanya acara keagamaan, tetapi dorongan ekonomi yang sangat besar karena diperkirakan setidaknya 12 miliar dolar AS terkait wisata religi masuk ke pundi-pundi Kerajaan.

Sementara pada Maret tahun lalu, selama tahap awal pandemi, Saudi meminta agar perjalanan ke tempat-tempat suci ditangguhkan. Namun, setelah beberapa minggu, pihak berwenang telah memberikan 10 ribu izin kepada orang Saudi dan orang asing dengan tempat tinggal, dibandingkan dengan seribu yang diasumsikan pada awalnya. Ini adalah ziarah yang dilonggarkan dan untuk pertama kalinya di zaman modern dilarang bagi umat Islam di luar negeri.

Arab Saudi sering secara politis mengeksploitasi izin untuk mencapai Makkah. Selama bertahun-tahun orang-orang Suriah dilarang bepergian ke kota suci umat Islam.

 

Krisis antara Riyadh (Sunni) dan Teheran (Syiah), yang masih berlangsung antara dua kekuatan besar regional, pada 2016 secara efektif memblokir perjalanan warga Iran ke kerajaan. Di masa lalu, kepemimpinan Riyadh menjadi sasaran beberapa imam yang mengklaim pemerintah Saudi menggunakan uang dari wisata religi untuk membiayai terorisme.

 
Berita Terpopuler