Ingin Suasana Hati Lebih Baik? Coba Duduk Tegak

Suasana hati bisa menjadi negatif saat postur tubuh buruk.

Andrea Verdelli/Getty Images
Bekerja di rumah saat pandemi (Ilustrasi). Mempertahankan postur tubuh yang baik dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan konsentrasi, dan menurunkan tekanan darah.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja, coba perbaiki posisi tubuh. Menurut para ilmuwan, mempertahankan postur tubuh yang baik dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan konsentrasi, dan menurunkan tekanan darah.

Temuan itu berasal dari penelitian terhadap 82 siswa berusia 20-an, yang diminta untuk melakukan serangkaian tes sambil duduk dengan posisi berbeda. Mereka tidak diberi tahu bahwa penelitian mengamati postur tubuh, tapi mengira itu menilai konsentrasi.

Peneliti berhasil memanipulasi siswa menjadi duduk tegak atau membungkuk dengan mengubah ketinggian meja dan kursi. Eksperimen tersebut mengikuti studi sebelumnya yang mengaitkan kepercayaan diri yang tinggi dengan postur yang baik.

Studi dilakukan di Universitas Friedrich-Alexander di Jerman dan diterbitkan dalam jurnal Acta Psychologica.

Baca Juga

"Duduk tegak dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah, detak jantung yang lebih lambat, dan suhu tubuh lebih rendah," ujar salah satu penulis studi, Sarah Awad.

Postur yang merosot atau membungkuk berpotensi memberi sinyal bahwa seseorang seolah ada di dalam situasi yang mengancam. Karena itu, mereka butuh mengadopsi postur pelindung dan akibatnya mengalami suasana hati yang negatif. 

Di lain sisi, duduk tegak menunjukkan orang tersebut ada dalam situasi yang tidak mengancam. Awad menyampaikan bahwa gagasan 'umpan balik tubuh' semula berasal dari abad ke-19 bahwa sesungguhnya bukan perasaan yang memengaruhi tindakan fisik.

Justru sebaliknya, tindakan fisik yang berpengaruh pada perasaan. Misalnya, seseorang tidak tersenyum karena merasa bahagia, tetapi seseorang bisa merasa bahagia karena tersenyum. Hal serupa juga terungkap dalam studi lain di Selandia Baru.

Tahun lalu, Elizabeth Broadbent dari University of Auckland yang menggagas studi sampai pada kesimpulan senada. Dia menemukan bahwa berjalan dengan kepala tegak, melihat lurus ke depan, dan mengayunkan lengan memiliki hasil yang lebih positif untuk suasana hati.

"Ketika orang berjalan dengan kepala dimiringkan ke bawah, melihat ke bawah, atau menjaga lengan tetap statis, itu dapat memengaruhi perasaan secara negatif," ungkapnya, dikutip dari laman Daily Mail, Senin (21/6).

 
Berita Terpopuler