Apple Daily Dinilai Langgar UU Keamanan Nasional Hong Kong

Polisi mengerahkan 500 petugas untuk menggerebek kantor Apple Daily.

Apple Daily melalui AP
Polisi berjaga di samping halaman depan surat kabar Apple Daily
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Polisi Hong Kong menangkap lima eksekutif surat kabar Apple Daily pada Kamis (17/6). Untuk pertama kalinya polisi Hong Kong memiliki surat perintah untuk menyita materi jurnalistik di bawah undang-undang keamanan nasional.

Baca Juga

Polisi mengerahkan 500 petugas untuk menggerebek kantor Apple Daily. Polisi mengatakan, artikel media yang di surat kabar itu telah melanggar undang-undang keamanan. Polisi mengatakan, surat perintah itu ditujukan untuk mengumpulkan bukti, termasuk dari telepon dan komputer wartawan. Tindakan ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang kebebasan media.

Polisi mengatakan, Apple Daily menerbitkan puluhan laporan sejak 2019 yang mungkin telah melanggar undang-undang keamanan. Undang-undang tersebut tidak bersifat retrospektif, tetapi jaksa dapat menggunakan tindakan itu sebagai alat bukti.

"Sifat artikelnya sangat sederhana: menghasut, meminta negara asing untuk menjatuhkan sanksi terhadap Hong Kong dan Republik Rakyat China. Sangat lugas," kata pengawas senior Li Kwai-wah kepada wartawan di luar markas surat kabar tersebut.

Li mengatakan polisi juga telah membekukan aset senilai 18 juta dolar HK yang dimiliki oleh tiga perusahaan yang terkait dengan Apple Daily. Li mengatakan, penggerebekan itu tidak ditargetkan pada industri media secara keseluruhan.

"Ini adalah serangan terang-terangan di sisi editorial Apple Daily," kata Mark Simon, penasihat Lai yang berada di luar Hong Kong, kepada Reuters.  "Mereka menangkap orang-orang redaksi teratas," ujarnya.

Itu adalah kedua kalinya polisi menggerebek markas Apple Daily. Tahun lalu, sebanyak 200 petugas polisi menggerebek kantor Apple Daily dan menangkap taipan media sekaligus pemilik Apple Daily Jimmy Lai karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing.

 

Lai telah ditahan sejak Desember di bawah undang-undang keamanan. Dia menjalani beberapa hukuman karena mengambil bagian dalam beberapa demonstrasi, termasuk selama protes massa pro-demokras pada 2019.

Polisi keamanan nasional mengatakan, lima direktur sebuah perusahaan telah ditangkap karena dicurigai berkolusi dengan negara asing atau dengan elemen eksternal.  Polisi Hong Kong tidak menyebutkan nama tersangka.

Apple Daily mengatakan Pemimpin Redaksi Ryan Law, Chief Executive Officer Cheung Kim-hung, Chief Operating Officer Chow Tat-kuen, Wakil Pemimpin Redaksi Chan Puiman dan Chief Executive Editor Cheung Chi-wai  telah ditangkap dalam penggerebekan itu. Sebuah foto yang diterbitkan oleh Apple Daily menunjukkan, polisi mengambilalih meja wartawan dan menggunakan komputer mereka.  Apple Daily mengatakan, kantor mereka ditutup dan wartawan dilarang mengakses lantai tertentu atau mendapatkan peralatan dan buku catatan mereka.

Dalam foto tersebut, Law terlihat berjalan sambil diborgol dan diapit petugas polisi.  Langkah ini merupakan pukulan terbaru bagi Apple Daily setelah pihak berwenang memerintahkan agar saham Lai di Next Digital dibekukan. 

 
Berita Terpopuler