Serangan Kebencian terhadap Muslim di Kanada Selalu Berulang

Ironisnya serangan terhadap Muslim tidak disebut sebagai teroris.

News RTHK
Perdana Menteri Justin Trudeau bergabung dengan ribuan pelayat yang berduka akibat serangan islamofobia pada keluarga muslim
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejadian tragis yang dialami sebuah keluarg Muslim di London, Ontario, Kanada, Ahad Malam, mengejutkan banyak pihak. Secara brutal pelaku menabrak keluarga tersebut dengan truk pick-up.

Baca Juga

Apa yang terjadi merupakan pengulangan serangan kebencian terhadap Muslim. Insiden terakhir ini bahkan dinilai otoritas Kanada sebagai serangan Islamofobia paling mengerikan. 

Ironisnya, seperti kebanyakan negara Barat, juga Kanada, tidak mendefinisikan serangan terhadap Muslim sebagai teroris. 

Berikut daftar serangan terhadap Muslim di Kanada seperti dilansir TRT, Rabu (9/6):

Serangan Masjid Quebec

Pada akhir Januari 2017, Alexandre Bissonnete, seorang mahasiswa berusia 27 tahun, seorang mantan Kadet Angkatan Darat Kanada menyerang Islamic Center di Quebec. Enam jamaah tewas, dan lima terluka dalam insiden tersebut.

Bissonnette memiliki motif yang sama dengan pelaku penembakan Masjid Christchurch, Selandia Baru, Brenton Tarrant, seorang warga negara Australia. Sang penyerang akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. M

eski PM Kanada Justrin Trudeau menyebut serangan tersebut sebagai teror namun pelaku tidak pernah dihukum menurut UU Terorisme Kanada.

Pada tahun 2017, serangan Islamofobia di Kanada alami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan serangan kebencian terhadap komunitas Muslim mencapai 207 persen.

 

 

Serangan Terhadap Masjid lainnya

Masjid di Kanada kerap menjadi sasaran serangan kebencian terhadap Islam. Hal tersebut dimulai sejak 2013. Pada tahun 2015, Masjid di Peterborough, Ontario dibakar. Setahun sebelum kebakaran itu, masjid di Montreal menjadi sasaran serangan Islamofobia. Sebuah paket mencurigakan ditemukan polisi di dekat masjid.  

Serangan terhadap Muslimah

Di Kanada, Muslimah menjadi sasaran empuk pelaku Islamofobia. Di Quebec, provinsi terbesar di Kanada, sempat mempertimbangkan pemberlakukan RUU larangan mengenakan simbol agama di ruang publik pada 2013. RUU tersebut pada akhirnya gagal menjadi UU.

Pada 2013, sejumlah Muslimah di Quebec diserang dan memaksa melepas jilbab mereka secara paksa. Salah seorang Muslimah yang hamil pun tak luput dari sasaran penyerang.

Meski serangan terus berlanjut, PM Quebec, Francois Legault menyatakan tidak ada Islamofobia di Quebec. Setelah komentar itu, Francois meralatnya.

 

Media Kanada

Media Massa di Kanada menurut para ahli turut andil membuat Islamofobia di negara itu semakin memburuk. "Islamofobia merupakan dampak langsung retorika anti-Islam yang disampaikan di media,"demikian pernyataan Aliansi Muslim Kanada.

"Kami mengimbau pemerintah Kanada, Quebec, dan lainnya untuk menentang ujaran kebencian ini. Kata-kata itu berpengaruh,"kata dia.

 
Berita Terpopuler