Ciri Orang yang Mendapatkan Taufik

Orang yang mendapat taufik tidak akan lalai terhadap kematian

Republika/Thoudy Badai
Berdoa (Ilustrasi)
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad bin Salman bependapat taufik adalah orang yang menjadikan maut (kematian) berada di depan matanya. Orang yang mendapat taufik tidak akan lalai terhadap kematian sedikitpun sehingga ia selalu mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Baca Juga

"Ia selalu memeriksa keadaan dirinya dan mengintropeksinya dalam hal pelaksanaan kewajiban salat, hak-hak Allah dan hak-hak makhluk-Nya," katanya

Apakah ia sudah menegakkan sholat secara sempurna? Apakah ia sudah menunaikan zakat secara sempurna? Apakah ia telah melakukan kewajibannya dalam memenuhi hak-hak manusia?

Apakah ia telah menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya? Apakah ia telah melaksanakan wasiat wasiat dan wakalah wakalah (perwakilan) yang ada padanya? Apakah ada yang padanya barang-barang pinjaman seperti buku-buku dan sebagainya untuk dikembalikan kepada pemiliknya? Apakah ia memiliki buku-buku yang berlebihan untuk ia bagikan kepada para penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya.

"Ia akan merusak alat-alat permainan yang melalaikan jika ia memilikinya sebelumnya dicabut," katanya

 

 

Sebagian mereka berkata, "Sesungguhnya ciri-ciri pendeknya angan-angan adalah bersegera dalam beramal sebelum datangnya ajal kematian."

Barang siapa yang mengaku pendek angan-angannya sedangkan dia sibuk dengan urusan dunia, sesungguhnya ia telah berdusta?" 

"Jadi, taufik itu adalah jika seseorang menjadikan kematian itu berada di depan matanya setiap waktu. Ia tidak pernah lalai terhadap kematian selamanya," katanya.

Selalu beranggapan di pagi hari ia menganggap bahwa dirinya tidak akan mengalami petang, di waktu petang ia menganggap bahwa dirinya tidak akan mengalami pagi. Ia selalu melakukan amal ketaatan kepada Allah bersyukur kepadanya atas taufiknya.

"Karena itu ia selalu berdzikir kepada Allah siang dan malam. Sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan," katanya.

Akan tetapi, kondisi ini tidak mudah diraih kecuali oleh orang yang mengosongkan hatinya dari hari esok dan segala apa yang akan terjadi esok hari, kosong dari dunia dan kesibukan kesibukannya, perhiasan-perhiasan serta segala hal yang terkait dengannya. Kecuali hal yang hal yang dapat membantu dalam urusan akhirat dan menunaikan hak-hak yang wajib ditunaikannya. 

"Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan taufik.  Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya," katanya.

 

 

 

 
Berita Terpopuler