8 Nama Neraka yang Disebutkan dalam Alquran

Alquran menyebutkan nama-nama neraka dan sebab penamaannya

Pixabay
Alquran menyebutkan nama-nama neraka dan sebab penamaannya. Ilustrasi Neraka
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Neraka memiliki sejumlah nama sebagaimana disampaikan dalam Alquran. Di antara nama yang disebutkan dalam Alquran itu ada delapan yaitu, Al Hawiyah, Jahanam, As Sair, Ladzha, Al Hatimah, Saqr, Al Jahim, dan Sijjin.  

Baca Juga

 

Pertama, adalah Neraka Al Hawiyah. Nama ini disebutkan satu kali dalam Alquran, yaitu pada surat Al Qariah tepatnya pada ayat 8-11. 

 

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ * فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ * نَارٌ حَامِيَةٌ "Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas."

 

Kedua, adalah Neraka Al Ladzha, yang disebutkan dalam Alquran pada surat Al Maarij ayat 15-16. 

 

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى * نَزَّاعَةً لِلشَّوَى “ Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala.”

 

Al-Farahidi menjelaskan, Neraka satu ini adalah nyala api yang murni. Panas pada api neraka ini terlihat seolah-olah terbakar.

 

Bahkan, Ibnu Mandzhur Al-Ifriqi mengatakan, neraka itu disebut demikian karena api di dalamnya adalah api yang paling ganas.

 

Ketiga, ialah Neraka Al Huthamah. Nama Neraka ini disebut dua kali dalam Alquran, tepatnya pada surat Al Humazah ayat 4-7 yang menerangkan tentang Neraka Al Hutamah. Dua ayat di dalamnya menyebut kata Al Hutamah.

 

كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ * نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ * الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَ "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati." (QS Al Humazah 4-7)

 

Allah SWT telah menjelaskan bahwa Neraka Huthamah adalah api Allah yang membara. Ibnu Faris memaparkan secara bahasa bahwa huruf 'Ha', 'Tha', dan 'Mim' adalah satu asal, dan ini bentuk penghancuran sesuatu.

 

Disebut Hutamah karena untuk menghancurkan sesuatu menjadi beberapa bagian. "Api itu disebut sebagai api yang memecah-belah karena apa yang dikenainya akan hancur," terang Ibnu Faris.   

 

 

Keempat, adalah Neraka Al Jahim. Nama Neraka ini disebut dalam Alquran sebanyak 23 kali. Di antaranya pada Surah An Naziat ayat 37-41, dan surag Al Muthaffifin ayat 16-17.

Mengapa dinamai Al-Jahim? Ibnu Faris menjelaskan, huruf jim, ha', dan mim pada Al Jahim, memiliki sifat yang kuat dan panas. Jadi, Neraka tersebut adalah tempat yang keras dan panas sehingga disebutlah Al Jahim. 

Kelima, yaitu Neraka Jahannam yang disebutkan dalam Alquran sebanyak 70 kali. Di antaranya pada surat An Naba ayat 21-23 dan juga surah Al Bayyinah ayat 6, Al Buruj ayat 10. 

Ibnu Manzhur menjelaskan mengapa dinamai Neraka Jahannam. Menurutnya, dinamai seperti itu karena neraka Jahannam adalah neraka yang berada di paling bawah, ibarat dasar dari sebuah sumur, sehingga disebut pula dengan 'Sumur Jahannam', atau ' Neraka yang jauh di dasar'.

Keenam, Saqar. Nama ini disebutkan empat kali dalam Alquran antara lain surat Al Muddatsir ayat 25-29 dan Al Muddatsir  41-43. Ibnu Mandzur menjelaskan, asal kata itu dalam bahasa Arab bermakn membakar dengan api. 

Ketujuh, As Sair. Kata ini disebutkan dalam Alquran beberap kali. Di antaranya Al Insyiqaq 10-13, dan surat Al Mulk 11. Menurut Ibnu Faris, kata ini berarti terbakarnya sesuatu dan membumbung tinggi. Dinamakan demikin karena neraka akan melahap semuanya. 

Kedelapan, Sijjin. Ini berarti penjara, maknanya penghuni neraka akan dikurung di dalam penjara. Kata ini disebutkan dua kali dalam Alquran yaitu surat Al Muthaffifin 7-9: 

كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ * كِتَابٌ مَرْقُومٌ “Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? (Ialah) kitab yang bertulis.”

 

 

Sumber: alukah  

 
Berita Terpopuler