3 Faktor yang Bisa Pengaruhi Pembacaan Oksimeter

Pulse oximeter menjadi benda yang direkomendasikan untuk dimiliki saat pandemi Covid.

Reiny Dwinanda/Republika
Pulse oximeter menjadi alat yang direkomendasikan ada di rumah semasa pandemi Covid-19.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panduan terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri di rumah untuk memiliki oksimeter (pulse oximeter). Ini merupakan alat pengukur kadar oksigen dalam darah.

Berbicara soal penggunaan oksimeter, Anda juga harus memerhatikan beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil deteksi oksimeter. Apa saja? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari Times of India, Kamis (27/5).

1. Penggunaan cat kuku
Oksimeter menggunakan sinar untuk menembus kulit, sehingga cat kuku bisa menghalangi kinerja alat dalam mengukur kadar oksigen dalam darah secara optimal. Jadi, hapus terlebih dahulu cat kuku Anda sebelum menggunakan alat oksimeter.

2. Menggunakan oksimeter pada tangan yang dingin atau basah
Agar hasil pemeriksaan oksimeter akurat, tangan Anda harus dalam keadaan hangat dan rileks. Pemeriksaan oksimeter juga bisa berbeda berdasarkan pigmentasi dan tekstur kulit.

Baca Juga

3. Membaca statistik terlalu dini
Jangan buru-buru! Untuk pembacaan yang akurat, jepitkan jari Anda di oksimeter setidaknya 20 hingga 30 detik. Setelah itu baru lepas dan lihat hasilnya. Pastikan juga Anda menjepitkan jari telunjuk atau tengah di oksimeter.

Meski membantu, Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) menyatakan bahwa oksimeter memiliki keterbatasan dan risiko ketidakakuratan dalam keadaan tertentu. Karenanya, pasien Covid-19 yang sedang isolasi di rumah tetap harus memerhatikan gejala yang terasa dan mengomunikasikan kekhawatiran apapun kepada penyedia layanan kesehatan.  

Agar kesehatan Anda tetap terkontrol, jangan lupa untuk selalu menuliskan hasil deteksi kadar oksigen dengan tanggal dan waktu pembacaan. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah melacak perubahan dan melaporkannya ke penyedia layanan kesehatan.

 
Berita Terpopuler