Israel Berkali-kali Mau Bunuh Komandan Hamas, Tapi Gagal

Deif dikabarkan berhasil lolos saat-saat akhir upaya pembunuhannya.

AP/Nasser Nasser
Seorang demonstran Palestina menggunakan ketapel di balik asap ban yang terbakar saat bentrokan dengan pasukan Israel di pintu masuk utara Kota Ramallah, Tepi Barat, Selasa, 18 Mei 2021.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel dikabarkan dua kali mencoba membunuh komandan militer Hamas Mohammed Deif. Upaya ini dilakukan dalam beberapa pekan terakhir sejak Operation Guardian of the Walls dimulai.

Pada Rabu (19/5), the Jerusalem Post melaporkan belum diketahui kapan persisnya percobaan pembunuhan ini dilakukan. Sumber militer mengatakan, dalam dua percobaan itu, Deif berhasil lolos pada saat-saat terakhir.

Tujuan utama operasi militer Israel (IDF) di Gaza adalah membunuh komandan militer Hamas dan milisi Jihad Palestina. Deif adalah komandan militer organisasi sayap Hamas, yakni Brigade Izzedin al-Qassam.

Israel sudah mengincarnya selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam serangan-serangan teror terhadap warga Israel. Pasukan keamanan Israel juga sudah lama mengincarnya. Upaya-upaya pembunuhan ini membuat Deif kehilangan satu mata, satu tangan, dan kedua kakinya.

Percobaan pembunuhan pertama dilakukan pada 2001 lalu disusul yang kedua pada 2002, 2003, 2006, dan 2014 dalam Operation Protective Edge. Percobaan pembunuhan yang terakhir menewaskan istri dan satu orang anaknya. Awalnya, ia diduga tewas dalam upaya tersebut, tapi ternyata ia kembali berhasil lolos.

Baca Juga

Pada Mei lalu komandan tangguh tersebut mengeluarkan pernyataan. Ia memperingatkan Israel agar tidak mengusir keluarga Palestina dari Sheikh Jarrah di Yerusalem dan menarik polisi dari masjid al-Aqsa.

"Saya salut pada rakyat Palestina yang teguh di daerah pendudukan di Sheik Jarrah, pemimpin perlawanan dan al-Qassam menyaksikan dengan sesama apa yang terjadi di pemukiman itu," kata Deif saat itu.

Ia memperingatakan bila Israel mengabaikan peringatan ini maka Hamas akan menembakan roket ke arah Yerusalem. Tidak lama kemudian rentetan tujuh roket ditembakan ke arah Yerusalem yang akhirnya memicu kekerasan antara Israel dan Jalur Gaza.

Pada Ahad (16/5) kemarin dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Channel 12, Komandan Komando Selatan IDF Mayor Jenderal Eliezer Toledano mengatakan Deif dan pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar adalah target serangan Israel. "Muhammed Deid dan Yahya Sinwar masih dan tetap incaran Israel," katanya.

Senin (18/5) lalu Deif memerintahkan pasukan Hamas kembali melepaskan tembakan roket ke arah Yerusalem. Memicu kekerasan terbaru Israel-Hamas. n Lintar Satria

 
Berita Terpopuler