Mualaf Stephen Murphy Sambangi Masjid di Seluruh Dunia

Stephen Murphy lahir di Mt. Greenwood pada 1960.

Needpix
Setiap sudut di Kota Chicago, Amerika Serikat (AS), tampak sepi seiring lockdown (Foto: kota Chicago tampak dari atas)
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, WEST RIDGE -- Stephen Murphy lahir di Mt. Greenwood pada 1960. Dia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dalam sebuah keluarga Katolik Irlandia.

Baca Juga

Kemudian ia menetap di West Ridge, salah satu lingkungan paling beragam di Chicago. West Ridge menjadi tempat tinggal Murphy dan dia pergi ke masjid setelah masuk Islam. Dia mengganti namanya menjadi Muhammad Saleh Abdur-Rahman.

Setelah memeluk islam, Saleh, mulai berkeliling dunia, dan mengunjungi masjid. Perjalanan tersebut membawanya ke Panama, di mana dia jatuh cinta, kemudian menikah dan memulai sebuah keluarga.

Di samping itu, Saleh mempertahankan kediamannya di Chicago. Dia akan kembali secara berkala untuk bekerja sebagai supir taksi.

Kemudian dia memutuskan untuk kembali ke Chicago pada musim gugur ini. Saleh berpikir akan ada lebih banyak kesempatan untuk menghasilkan uang daripada  di Panama. Namun selama waktunya kembali, Saleh terjangkit virus corona.

 

 

Pada akhirnya Saleh meninggal di 20 November pada usia 60 tahun. Dia meninggalkan istri dan dua putrinya, usia 17 dan 20 tahun. "Saleh adalah orang yang unik," kata teman Saleh, Ayman Shalaan, dilansir dari laman Blockclubchichago pada Selasa (18/5).

Sepupu Saleh, Catherine McGivney mengatakan, beberapa kerabat tidak mengakui Saleh karena dia pindah agama. Akan tetapi dia menemukan kenyamanan dalam kehidupan barunya. Saleh dengan senang hati akan naik bus dari Mt. Greenwood ke West Ridge untuk pergi ke masjid dan bertemu dengan sesama jamaah.

"Dia manis dan baik hati, dan dia memiliki kepolosan. Semuanya menjadi salah untuknya, sepanjang waktu. Dia tidak pernah mengkritik atau marah. Dia berhasil melewatinya," kata McGivney.

"Dia seusia ayahku, tapi aku dekat dengan pikiran dan pemikiran Saleh. Dia akan menceritakan banyak cerita dari hidupnya, dan kami menjadi teman yang sangat dekat," kata Shalaan.

 

Melalui hubungan religius , dia bepergian dengan kelompok Muslim ke masjid di seluruh dunia. Saat mengunjungi Panama, Saleh bertemu dengan seorang wanita dan mereka menikah. Pasangan itu memiliki dua anak perempuan, Sakinah dan Safiyah.

Untuk menghidupi keluarganya, Saleh akan kembali ke Chicago selama musim turis dan mengemudikan taksi. Dan terkadang dia bekerja 20 jam sehari. Shalaan mengatakan, kembali ke Chicago membuatnya tetap terhubung dengan komunitas Muslim, di mana dia menemukan penerimaan dan tujuan baru dalam hidup.

"Dia sangat senang, bekerja di sini untuk menghidupi keluarganya dan kemudian kembali bersama mereka," kata Shalaan 

Saleh berencana untuk kembali ke Chicago Maret lalu, tepat ketika pandemi memuncak di Amerika Serikat.  Penerbangannya ke Chicago dibatalkan, dan Saleh menunggu sampai dia bisa kembali bekerja.

Lalu kesempatan itu datang pada September. Ketika Saleh kembali ke apartemennya di West Ridge dan dia menghabiskan waktu berjam-jam seperti biasanya untuk bekerja. Shalaan mengatakan, setelah sekitar sepekan di Chicago, Saleh jatuh sakit dan kemudian meninggal.

 

Setelah kematian Saleh, temannya, Kevin Lee, memulai penggalangan dana online untuk keluarga Saleh. Saleh membantu Lee masuk Islam. Seperti yang dilakukannya bertahun-tahun lalu, Saleh membantu Lee menjadi bagian dari komunitas Muslim di West Ridge, dan mereka menjadi teman perjalanan.

"Hanya dari 10 tahun berteman dengannya, saya sampai pada kesimpulan bahwa dia adalah orang terbaik yang pernah saya temui dalam hidup saya," tulis Lee di GoFundMe.

 

Lee mengumpulkan lebih dari 27 ribu dolar. Dana tersebut akan membantu keluarga Saleh mempertahankan rumah, dan membantu putrinya melanjutkan pendidikan.

 
Berita Terpopuler