Alquran Abadikan Ketakutan Bangsa Yahudi

Bangsa Yahudi sangat penakut dan sama sekali tidak berani menghadapi risiko.

Republika/Agung Supriyanto
Alquran
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Rumah Fiqih Indonesia (RFI), Ustadz Ahmad Sarwat, menjelaskan, pada awalnya Allah SWT memang memerintahkan kepada bangsa Yahudi untuk menempati tanah Palestina, sepulangnya bangsa itu dari perbudakan di Mesir selama ratusan tahun.

Baca Juga

Ustadz Ahmad menuturkan, awal kedatangan bangsa Yahudi ke Mesir dari Palestina adalah saat negeri mereka mengalami paceklik selama tujuh tahun lamanya. Bangsa Mesir mampu bertahan karena mampu menabung sebelumnya dan membangun lumbung persediaan bahan pangan.

"Kisah ini terkait mimpi Nabi Yusuf AS yang diangkat menjadi bendahara negara Mesir kala itu. Maka, berdatanganlah bangsa Yahudi dari Palestina ke Mesir untuk mengungsi, tapi kemudian karena kedegilan mereka, jadilah mereka budak bangsa Mesir selama ratusan tahun," tutur dia dilansir dari laman RFI, Senin (17/5).

Selama di Mesir, bangsa Yahudi adalah budak yang dipaksa bekerja tanpa upah. Ustadz Ahmad menjelaskan, konon para Firaun di sana menempatkan bangsa itu sebagai budak. Salah satu tugasnya yaitu ikut kerja paksa membangun piramid. Arsiteknya tetap bangsa Mesir dan bangsa Yahudi hanya sebagai pekerja kasarnya.

 

Kemudian, Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk membebaskan bangsa Yahudi dari perbudakan.

"Tetapi, susah-susah Nabi Musa membangun mental mereka, tetap saja mental mereka tidak bisa diharapkan. Ketika menghadapi Laut Merah di depan dan kejaran tentara Firaun di belakang, mereka gampang putus asa dan tidak mau berperang," ucapnya. 

Setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul." Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS asy-Syu'ara': 61-62)

 

Ustadz Ahmad mengatakan, kisah tersebut menjadikan bangsa itu sangat tidak berhak tinggal di Palestina. "Bangsa Yahudi sangat penakut dan sama sekali tidak berani menghadapi risiko. Bahkan, saat telah diselamatkan dari kejaran Firaun, lagi-lagi mereka bikin ulah untuk minta dibuatkan patung anak sapi sebagai sembahan," ujarnya.

 
Berita Terpopuler