Soal Palestina, Tokoh Agama Kecam Aksi Israel

Tokoh Agama mendesak PBB beri sanksi Israel.

Prayogi/Republika.
Ketua Komite Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) Muhammad Ali Yusuf (tengah) bersama perwakilan organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan Tokoh Penggerak Aksi Kemanusiaan Lintas Agama saat memberikan keteranga pers atas krisis kemanusiaan Palestina di Jakarta, Selasa (18/5). Menyikapi krisis kemanusiaan Pelstina yang terjadi, IHA dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas agama menyatakan sikap antara lain mendesak Israel untuk mengehentikan serangan yang telah meyebabkan terus bertambahnya korban warga sipil khususnya anak-anak, wanita dan warga lanjut usia serta meminta semua pihak untuk mengedepankan langkah diplomasi dan negosiasi yang difasilitasi oleh PBB untuk mencapai perdamaian berpedoman pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional.Prayogi/Republika.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) bersama tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman menyampaikan pernyataan sikap tentang tragedi kemanusiaan akibat penyerangan Israel terhadap Palestina.

Baca Juga

Salah satu tokoh agama dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Liem Liliany Lontoh mengatakan, Matakin menyatakan berduka atas jatuhnya korban, baik yang meninggal dunia maupun yang terluka parah atas kejadian di Palestina.

"Matakin mengecam keras aksi di luar batas kemanusiaan yang terjadi, pengusiran paksa dan tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan," kata Liem yang menghadiri pernyataan sikap IHA secara virtual, Selasa (18/5).

Liem mengajak untuk bersama-sama mengecam aksi yang di luar kemanusiaan, di manapun kejadian tersebut. 

 

 

Di forum yang sama, Anggota Komisi Unit Pengurangan Risiko Bencana Persekutuan Gereja- Gereja di Indonesia (PRB-PGI), Jonathan Victor Rembeth menyampaikan, mengecam dengan keras tindakan-tindakan agresi yang menyebabkan persoalan dan semakin terjadi eskalasi. 

"(Yang dimulai dari pendudukan tanah Palestina, terjadi pertikaian selanjutnya, pertikaian konflik dan kemudian mengakibatkan banyak jatuhnya korban masyarakat sipil," ujarnya. 

Romo Fredy Rante Taruk dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menegaskan, pihaknya sangat peduli dan prihatin terhadap persoalan yang dihadapi saudara-saudara di wilayah Palestina.

Astono Chandra Dana menyampaikan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk bersama-sama memberikan pernyataan sikap terhadap apa yang terjadi di Palestina. Dia berharap pemerintah Indonesia ikut berperan aktif menjaga perdamaian dan menjadi mediator yang baik.

 

 

"Saya salah satu umat Hindu yang peduli terhadap isu-isu kemanusiaan, yang saat ini sedang terjadi di Palestina," jelasnya.

Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Provinsi DKI Jakarta, Jandi Mukianto mengapresiasi pernyataan sikap IHA. "Prinsipnya kami mengutuk segala tindak kekerasan yang terjadi di Palestina," ujarnya.

Ketua Komite IHA, Muhammad Ali Yusuf dalam salah satu pernyataan sikapnya mengatakan, IHA mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi kepada Israel.

Pernyataan sikap IHA ini dibacakan Ketua Komite IHA bersama Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman, CEO Rumah Zakat Nur Efendi, Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati, Direktur Utama LazisMu Sabeth Abilawa, dan Dewi Maryam dari Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta.

 

Sejumlah tokoh yang mewakili agama-agama yang ada di Indonesia juga hadir secara virtual untuk mendukung pernyataan sikap IHA. 

 
Berita Terpopuler