SOS Khawatir Liga Tanpa Degradasi Rawan Pengaturan Skor

Sejauh ini judi dan pengaturan skor menjadi penyakit kronis sepak bola Indonesia

Republika/Dadang Kurnia
Legenda sepak bola nasional Rochy Putiray (kedua kiri), Manajer Madura FC Januar Herwanto (kedua kanan), dan perwakilan dari Save Our Soccer Akmal Marhali (kanan) saat menggelar diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator sepak bola nasional, Save our  Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai penyelenggaraan kompetisi tanpa menggunakan sistem degradasi bisa menjadi celah terjadinya pengaturan skor. Ia juga mengatakan wacana PSSI yang ingin meniadakan degradasi dinilai masih belum penting untuk dilakukan.

"Jika ini terjadi akan sangat buruk buat perkembangan sepak bola kita. Sejauh ini judi dan pengaturan skor menjadi penyakit kronis sampai akhirnya dibentuk Satgas Anti Mafia Bola," kata Akmal kepada Repubika.co.id di Jakarta, Kamis (6/5).

Menurut Akmal, jika hanya untuk sekedar membuat sepak bola nasional tetap bergulir, lebih baik PSSI menggelar turnamen. Sebab, kata dia, kompetisi tanpa degradasi sama saja dengan turnamen. 

"Tidak adanya degradasi tidak mencerminkan esensi kompetisi. Yang dikhawatirkan dengan tidak adanya degradasi itu, pemain atau klub bermain setengah hati. Seadanya saja. Sehingga kompetisi ini jadi tidak kompetitif," kata dia.

Wacana meniadakan degradasi di Liga 1 ini muncul  pada saat rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI secara virtual pada Senin (3/5). Rapat itu dipimpin oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan diikuti oleh 13 dari 15 anggota Exco PSSI.


 
Berita Terpopuler