Pesan Umar untuk Utbah bin Ghazwan Saat Pembebasan Ubullah

Benarlah janji Allah, tak lama setelah terjadi pertempuran, Ubullah dapat ditundukkan

wikipedia
Ilustrasi Basrah, Kota yang Dibangun Peradaban Islam
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, Amirul Mukminin Umar bin Khathab RA mengirim Utbah bin Ghazwan ke Ubullah untuk membebaskan negeri itu dari pendudukan tentara Persia yang hendak menjadikannya sebagai gerbang untuk menghancurkan kekuatan Islam yang sedang menyebar ke wilayah-wilayah jajahan Persia.

Baca Juga

Berkatalah Umar ketika hendak melepaskan pasukan Utbah, “Berjalanlah engkau bersama pasukanmu, hingga batas terjauh dari negeri Arab dan batas terdekat negeri Persia! Pergilah dengan restu Allah dan berkahnya. Serulah ke jalan Allah siapa yang mau dan bersedia. Dan siapa yang menolak hendaklah ia membayar pajak. Dan bagi setiap penantang, maka pedang bagiannya, tanpa pandang bulu! Tabahlah menghadapi musuh serta takwalah kepada Allah Tuhanmu!”

Ketika pasukannya yang kecil telah berhadapan dengan pasukan balatentara Persia yang besar, Utbah berseru, “Allahu Akbar, shadaqa wa’dah. Allah Mahabesar Dia menepati janji-Nya.”

Ternyata benarlah janji Allah, tak lama setelah terjadi pertempuran, Ubullah dapat ditundukkan.

Di tempat itu Utbah membangun Kota Basrah dan membangun sebuah masjid besar di dalamnya. Kemudian dia bermaksud untuk kembali ke Madinah, tetapi Amirul Mukminin memerintahkannya untuk tetap tinggal di sana, memimpin pemerintahan di Basrah.

Utbah pun menaati perintah Amirul Muminin Umar RA, membimbing rakyat melaksanakan shalat, mengajarkan masalah agama, menegakkan hukum dengan adil, dan memberikan contoh tentang kezuhudan, wara’ dan kesederhanaan.

Dengan tekun dikikisnya pola hidup mewah dan berlebihan sehingga menjengkelkan mereka yang selalu memperturutkan hawa nafsu.

Pernah dalam sebuah pidato Utbah berkata, “Demi Allah, sesungguhnya telah kalian lihat aku bersama Rasulullah SAW sebagai salah seorang kelompok tujuh, yang tak punya makanan kecuali daun-daun kayu, sehingga bagian mulut kami pecah-pecah dan luka-luka. Di suatu hari aku beroleh rezeki sehelai baju burdah, lalu kubelah dua, yang sebelah kuberikan kepada Sa’ad bin Malik dan sebelah lagi kupakai untuk diriku.”

 

 
Berita Terpopuler