Kemuliaan Asma binti Abu Bakar

Asma binti Abu Bakar, Imannya kokoh dan pengamalan Islam baik

Google.com
Asma Binti Abu Bakar dikenal sebagai wanita terhormat yang menonjol dalam kecerdasannya (ilustrasi)
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, Asma Binti Abu Bakar dikenal sebagai wanita terhormat yang menonjol dalam kecerdasannya, kemuliaan diri, dan kemauannya yang kuat. Imannya kokoh dan pengamalan Islam baik 

Baca Juga

Selain kedermawannya, di antara tanda keislamannya yang baik,  Asma' turut serta dalam Perang Yarmuk bersama suaminya, Zubair bin Awwam, dan menunjukkan keberaniannya. Dia membawa sebilah belati dalam pasukan Said bin Ash di masa fitnah, lalu meletakkannya di balik lengan bajunya.

Orang bertanya kepadanya, "Apa yang kau lakukan dengan membawa pisau ini?"

Asma' menjawab, "Jika ada pencuri masuk, maka akan kutusuk perutnya."

Asma’ binti Abu Bakar meriwayatkan sekitar 58 hadits dari Rasulullah SAW, riwayat lain mengatakan 56 hadits. Bukhari dan Muslim sepakat terhadap 14 hadits. Sedangkan 4 hadits lainnya diriwayatkan oleh Bukhari sendirian, sedangkan Muslim juga meriwayatkan sejumlah yang diriwayatkan Bukhari.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa hadits-hadist Asma yang sudah ditakhrij mencapai 22 hadits. Di antara yang telah disepakati Bukhari dan Muslim sebanyak 13 hadits. Selain itu, Bukhari meriwayatkan 5 hadits dan Muslim meriwayatkan 4 hadits.

 

 

Asma' juga dikenal sebagai penyair dan pengarang prosa, mempunyai logika berpikir yang baik dan jelas. Ketika suaminya, Zubair bin Awwam, dibunuh oleh Amru bin Jarmuz Al-Mujasyi'i di Wadi As-Siba' (5 mil dari Basrah) ketika kembali dari Perang Jamal, Asma' melantunkan sebait syair: 

Esok datang Ibnu Jarmuz dengan seekor kuda penuh semangat

Di hari kegembiraan meski tanpa nyanyian

Wahai Amru, bila kau perhatikan, tentu kau dapatkan

Jangan sembrono, hingga menggetarkan hati

Jangan kau biarkan tanganmu sembarangan

Karena ibumu akan kehilanganmu

Bila kau terbunuh, jadilah seorang yang muslim

Semoga terbebas dari siksaan yang telah dijanjikan

 

Dan ketika putranya, Abdullah bin Zubair, terbunuh ia berujar:

Tiada bagi kekuasaan Allah yang tidak mungkin terjadi

Setelah suatu kaum membunuh

antara zam-zam dan maqam Ibrahim

Mereka terbunuh oleh kekeringan yang mencekik

Membusuk, dengan berbagai penyakit dan kusta

 

 

 

 
Berita Terpopuler