Jozeph Paul Zhang Tantang Debat Menag, Begini Tanggapan PBNU

Jozeph Paul Zhang menantang Menag untuk berdebat soal agama.

google.co.id
Youtuber Joseph Paul Zhang
Rep: Haura Hafizah Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud menanggapi Youtuber Jozeph Paul Zhang (JPZ) yang menantang ingin melakukan debat dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang agama.

Baca Juga

"Ya, saya lihat orangnya sudah jadi DPO dan ditangani oleh kepolisian. Ya, sudah tinggal dibuktikan saja JPZ melanggar hukum atau tidak. JPZ bisa menantang debat kepada Menag pasti ada berbagai macam tujuan. Saya tidak tahu tujuannya apa dan tidak bisa meraba-raba. Yang jelas kejadian orang yang mengaku Nabi sudah ada sejak zaman Rasullah SAW," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (21/4).

Saat zaman Rasulullah SAW, kata Kiai Marsudi, banyak yang mengaku sebagai nabi, di antaranya ada al-Aswad al-'Ansi, Thulaihah ibn Khuwailid al-Asadi, Musailamah al-Kadzdzab, dan sebagainya. Jadi, ia menyarankan untuk saat ini masyarakat harus meyakini agama islam yang sesungguhnya.

"Masyarakat harus yakin kalau di agama Islam, Nabi terakhir itu Nabi Muhammad. Jadi, kalau ada yang mengaku sebagai Nabi keberapa kek atau gimana, tidak gampang percaya. Kami semua tidak bisa mencegah banyak orang yang ingin melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Kami hanya bisa percaya apa yang diyakini sesuai agama Islam," kata dia.

 

Sebelumnya, diketahui Jozeph Paul Zhang menantang Menag untuk berdebat soal agama. "Pak Menteri Gus Yaqut, harusnya Pak Menteri ngomongnya nggak begitu, 'Oke Paul, saya kerjakan GKI Yasmin dan gereja-gereja lain yang ditutup saya buka, tapi lu berhenti ya, jangan bicara gitu'. Oh ya pasti saya akan berhenti, artinya memang ada tindakan nyata," kata Paul dalam video Youtube, Rabu (21/4).

JPZ juga sempat mengeklaim lebih pancasilais dibandingkan Gus Yaqut. Hal itu dikatakannya saat dia mengaku sempat dituduh anti-Pancasila. "Salah saya di mana ketika saya mengkritisi dan menganggap diri saya nabi dan saya meluruskan ajaran nabi sebelum saya. Nggak salah dong, itu kan tafsir saya. Kalau saya salah, Gus Yaqut ayo debat sama saya kalau bilang (Nabi) Muhammad nggak salah," kata dia.

Selain itu, dia juga mengomentari pernyataan Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom yang meragukan gelar pendetanya. Paul menegaskan, dia memiliki sertifikat sebagai pastor.

"Tapi, tadi si orang PGI, Gultom lu dibacain ayat Alkitab udah kelepek-kelepek, kalau iman harus dengan perbuatan. Terus Pak Gomar Gultom 'Paul itu bukan PGI'. Ya emang gue pikirin, memang lu siapa? Saya mau jadi nabi, mau jadi pendeta, suka-suka saya, memang siapa yang melarang, makanya kalau saya kata pendeta, itu ada lagi sesuatu, di sertifikat saya tulisnya pastor," ujarnya.

 
Berita Terpopuler