Bai’ah Aqabah, Kisah 12 Pemuda Yatsrib yang Masuk Islam

Selama ini orang-orang Arab di Yatsrib selalu dalam permusuhan.

Pixabay
Baiah Aqabah, Kisah 12 Pemuda Yatsrib yang Masuk Islam
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yunahar Ilyas

Baca Juga

Sebagaimana yang rutin dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setiap musim haji datang, yaitu menyampaikan dakwah Islam kepada para peziarah dan mengajak mereka beriman kepada Allah SWT semata dan mengakui beliau sebagai utusan-Nya. Pada musim haji tahun ke 11 kenabian, Nabi mendatangi kabilah-kabilah yang datang dari berbagai penjuru jazirah Arabia, termasuk di antaranya menemui peziarah yang datang dari Yatsrib.

Ditemani Abu Bakar dan Ali, Nabi melewati perkampungan Zhuhul dan Syaiban putera Tsa’labah, lalu Rasulullah menjelaskan Islam kepada mereka. Abu Bakar pun berdialog dengan orang-orang dari Bani Zhul dan Bani Syaiban.

Tapi mereka belum bersedia menerima Islam. Rasulullah lalu menuju Aqabah di Mina, di sana Nabi menemui sekelompok orang-orang dari Yatsrib sedang mengobrol. Setelah berkenalan diketahui mereka adalah para pemuda kabilah Khazraj.

Jumlahnya ada  6 orang, yaitu As’ad ibn Zurarah, Auf ibn Harits, Rafi’ ibn Malik, Quthbah ibn Amir, Uqbah ibn Amir dan Jabir ibn Abdullah. Nabi minta izin kepada para pemuda itu untuk menjelaskan Islam.

Mereka mengizinkan. Penduduk Yatsrib sudah sering mendengar dari oang-orang Yahudi di Yastrib tentang kedatangan Nabi yang terakhir.

Lalu Nabi menjelaskan kepada mereka tentang hakikat ajaran Islam.  Mereka berkata satu sama lain, “Kalian tahu tidak, inilah yang dijanjikan orang-orang Yahudi itu kepada kalian. Jangan sampai mereka mendahului kalian mengikuti Nabi ini!” Lalu keenam orang pemuda Khazraj dari Yatsrib itu menyatakan keimanan mereka.

 

Selama ini orang-orang Arab di Yatsrib selalu dalam permusuhan. Mereka selalu berada dalam ancaman perang saudara, mudah-mudahan Nabi yang baru ini dapat mempersatukan mereka.

Itulah harapan pertama yang muncul dari pada pemuda Yatsrib tersebut. Harapan itu mereka sampaikan kepada Nabi, dan mereka berjanji akan mengajak penduduk Yatsrib lainnya beriman dengan Nabi.

Pada musim haji tahun berikutnya, 5 dari 6 pemuda Yatsrib itu datang kembali dan kembali bertemu dengan Nabi di Aqabah.Yang tidak datang adalah Jabir ibn Abdullah.

Mereka berlima datang dengan membawa 7 orang lagi yaitu Mu’adz ibn Harits, Dzakwan ibn Abdil Qais, Ubadah ibn Shamit, Yazid ibn Tsa’labah, Abbas ibn Ubadah, Abu Haitsam ibn Taihan dan Uwaim ibn Sa’idah. Ditambah dengan yang lima orang sebelumnya, jumlah mereka jadi 12 orang.

Mereka ada yang dari kabilah Aus dan ada yang dari Kabilah Khazraj yang selama ini selalu berseteru. Sebanyak lima orang dari Khazrah dan dua dari Aus. Jadi dari 12 orang pemuda itu 10 dari Khazraj dan 2 dari Aus. Mereka kemudian berbaiah kepada Nabi.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Ubadah ibn Ahamit bahwa Rasulullah SAW mengajak mereka bersumpah setia tidak mempersekutukan Allah dengan apa pun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak yatim, tidak berdusta, tidak durhaka dst. Bai’ah 12 pemuda Yatsrib ini dikenal sebagai Bai’ah Aqabah Pertama. (Ar-Rahiq al-Makhtum, hal. 171 dan 182)

 
Berita Terpopuler