Ketika Umar Menyita Unta Milik Putranya

Umar melihat apa yang dilakukan putranya itu termasuk menyalahgunakan kekuasaan.

fohn.net
Unta
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketika menjabat khalifah, Umar bin Khattab menjaga betul amanah yang diberikannya untuk tidak disalahgunakan bagi untuk dirinya sendiri dengan keluarga. Umar sangat tegas dalam hal ini.

Baca Juga

Satu ketika, Umar melihat unta miliki putranya berada di pasar. Unta tersebut sangat gemuk sehingga begitu mencolok. Ternyata, unta tersebut dipelihara bersama unta lainnya yang menjadi tanggung jawab Baitul Mal. 

Mengetahui hal tersebut, Umar segera menyita unta milik putranya. Amirul Mukminin melihat apa yang dilakukan putranya itu termasuk menyalahgunakan kekuasaan negara. Pasalnya, unta tersebut diberikan penanganan dengan biaya negara.

Umar segera memanggil putranya. Beliau lantas memerintahkan putranya menjual unta itu dan menyerahkan keuntungannya kepada Baitul Mal.

Hal serupa juga dilakukan para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam lainnya. Mereka umumnya menjaga diri agar jangan terjerumus ke dalam perbuatan yang haram. Tak jarang, para sahabat pada akhirnya menolak ketika dipilih menjadi pejabat.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Masúd Al-Anshariy mengatakan,"Rasulullah SAW mengangkatku sebagai petugas pengumpuil zakat. Beliau berkata,"Hai Abu Masúd berangkatlah. Semoga pada hari kiamat kelak aku tidak akan mendapatimu dalam keadaan punggu memikul seekor unta sedekah yang meringik-ringik yang kau curangi. Jika demikian, aku tidak akan berangkat. Beliau menjawab,"Aku tidak memaksamu."

 

Para sahabat Rasulullah SAW meyakni, kedudukan dan jabatan sebuah amanah yang berat. Pertanggungjawabannya tidak hanya di dunia melainkan sampai  ke akhirat. Karenanya, mereka lebih memilih tak menerima jabatan karena khawatir tak akan mampu memegang amanah kepemimpinan.

 
Berita Terpopuler