Pengamat: Partai Masyumi Sulit Ulangi Kejayaan Masa Lalu

Pengamat menilai Partai Masyumi akan dihadapkan sejumlah persoalan internal.

Dok. Pribadi
Executive Director of Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai tidak mudah bagi Partai Masyumi untuk mengulangi kejayaan masa lalu. Pangi melihat Partai Masyumi Reborn dihadapkan pada sejumlah persoalan internal.

Baca Juga

"Pertama, saya lihat partai masyumi nggak punya sosok figur yang layak jual," kata Pangi kepada Republika.co,id, Rabu (7/4).

Kedua, segmen basis pemilih Partai Masyumi Reborn dinilai kolom kecil lantaran hanya mengharapkan pemilih Islam. Kendati demikian secara ideologi basis pokok pemilih Partai Masyumi Reborn jelas.

"Sebab partai tidak boleh meninggalkan ideologinya sebagai basis pokok pemilih, selaras antara ideologi dan basis ideologi pemilih, segmen yang sudah jelas," ujarnya.

Persoalan ketiga, Masyumi Reborn masih dihadapkan pada persyaratan pendaftaran partai di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Belum lagi tantangan agar bisa lolos ambang batas parlemen. 

"Apalagi kalau ambang batas parlemen dinaikkan, makin berat lagi," ucapnya.

Baca juga : KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Pengadaan Tanah DKI

 

Selain itu Partai Masyumi Reborn juga akan dihadapkan pada sejumlah tantangan lain seperti kebutuhan logistik, pemodal, kaderisasi yang jalan, narasi, isu dan populisme yang bakal dimainkan. 

"Tapi yang nama ikhtiar dan upaya ya boleh-boleh saja, yang nama saja usaha, mana tahu hoki dengan harmoni nostalgia masa lalu Masyumi Reborn," ungkapnya. 

Pangi menambahkan, yang terpenting adalah Partai Masyumi Reborn membawa narasi, isu dan ideologi yang bakal diperjuangkan. Selain itu harus ada pembeda antara Partai Masyumi dengan partai Islam lainnya.

"Yang terpenting jangan kosong dan hanya mengandalkan nostalgia masa lalu," ujarnya. 

 

 
Berita Terpopuler