Dua Nasihat Utsman bin Affan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utsman bin Affan merupakan sahabat Nabi yang diberi julukan Dzun Nurrain yang berarti pemilik dua cahaya. Dia merupakan pengusaha yang mewarisi dan mengelola beragam bisnis dan merupakan salah satu orang terkaya di Makkah.

Tingkat keimanan Utsman kepada Rasulullah tidak perlu diragukan. Dia tak ragu mengikuti seruan Nabi Muhammad untuk dua kali hijrah ke Habbasyiah dan Madinah. Kepindahan itu terpaksa dilakukan menyusul semakin besarnya tekanan dari suku Quraisy di Makkah.

Dalam buku Kepemimpinan dan Keteledanan Utsman bin Affan disebutkan, semasa hidupnya Utsman sempat mengeluarkan nasihat. Setiap nasihatnya bisa menjadi salah satu inspirasi kita, berikut sejumlah nasihat Ustman:

"Aku menemukan beribadah dalam empat hal yaitu:

a. Ketika mampu menunaikan kewajiban-kewajiban dari Allah

b. Ketika mampu menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah.

c. Ketika mampu melakukan amar ma'ruf dan mencari pahala dari Allah.

d. Ketika mampu melakukan nahi munkar serta mejaga diri dari murka Allah"

(nashaíhul íbad Syaikh Nawawi al Bantani)

"Belajarlah dari pengalaman generasi sebelum kalian. Bersungguh-sungguhlah dan jangan melupakan agar kalian tidak dilupakan. Dimana para penghuni dunia yang memakmurkan dan menikmatinya dalam waktu cukup panjang. Jauhilah dunia ini sebagaimana Allah telah menghamparkannya, dan carilah keuntungan akhirat. Allah telah membuat perumpaman untuk itu. Allah SWT berfirman:

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia kehidupan dunia adalah bagai hujan yang Kami turunkan dari langit, maka karenanya menjadi suburlah tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih dari pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik menjadi harapan (QS Al-Kahfi 45-46)"