Spanyol: Sertifikat Vaksin untuk Perjalanan Ditenggat Juni

Para pemimpin Uni Eropa pada Februari sepakat untuk membuat sertifikat vaksinasi.

EPA-EFE/ALEJANDRO GARCIA
Seorang paramedis mengambil foto dengan ponselnya sebuah kotak (tidak terlihat) berisi vaksin COVID-19 setibanya di panti jompo Llarga Laia Gonzalez di L
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol berharap sertifikat digital vaksin anti-virus corona untuk mempermudah perjalanan ke negara-negara Uni Eropa akan tersedia paling lambat Juni. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya pada Rabu (31/3).

Baca Juga

Pandemi Covid-19 telah menelan 900.000 korban jiwa di Eropa, sekaligus mendorong benua tersebut jatuh ke dalam resesi paling parah. Para pemimpin Uni Eropa pada Februari sepakat untuk membuat sertifikat vaksinasi. Kartu kesehatan itu bertujuan membangkitkan kembali sektor pariwisata, yang babak belur akibat pandemi.

"Kami berada di Brussels dengan usulan yang dibuat oleh Komisi untuk Parlemen Eropa," kata Gonzalez Laya kepada stasiun radio Onda Cero.

Ia mengatakan bahwa parlemen tersebut setuju mempercepat sertifikasi guna memudahkan perjalanan di Eropa. Sertifikat vaksin tidak akan melarang orang-orang yang tidak divaksin untuk melakukan perjalanan, kata Gonzalez Laya. Tetapi, katanya, mereka yang memegang sertifikat vaksin akan lebih mudah melintasi perbatasan ketimbang harus melalui semua pemeriksaan yang diberlakukan.

 
Berita Terpopuler