BNI Bagi Dividen Rp 492,58 Miliar

RUPST BNI mengangkat Deputi Gubernur BI sebagai Komisaris Independen.

BNI
Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, dan Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir pada Public Expose BNI Tahun 2020 di Jakarta, Jumat (29 Januari 2021).
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyetujui pembagian dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar. Perseroan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah sebesar 60 persen, maka perseroan akan menyetorkan dividen sebesar Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara. 

Baca Juga

Direktur Utama Royke Tumilaar mengatakan dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing. 

“Direksi Perseroan dengan hak substitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2020 sesuai dengan ketentuan. Sedangkan, sebanyak 75 persen dari laba bersih tahun lalu atau senilai Rp 2,46 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (29/3).

Menurutnya perseroan telah mengambil sejumlah langkah, strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan kinerja di tengah kondisi yang cukup sulit ini. Komisaris secara konsisten turut pula mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank 2020, antara lain melalui evaluasi terhadap rencana bisnis bank serta kinerja keuangan 2020.

“Para pemegang saham mendukung sepenuhnya berbagai kebijakan strategis yang diambil pada 2021 dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang cepat,” ucapnya.

Royke menyebut kebijakan-kebijakan strategis itu antara lain pertama meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko. Kedua meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

 

Ketiga, meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Keempat, meningkatkan CASA dan FBI melalui peningkatan transaksi. Kelima, optimalisasi jaringan dan bisnis Internasional dengan memperkuat kerjasama partnership. 

“Keenam, optimalisasi kontribusi perusahaan anak. Ketujuh, optimalisasi HC dalam mendukung bisnis bank,” ucapnya.

RUPS Tahunan juga memutuskan untuk mengangkat Erwin Rijanto Slamet yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia menjadi Komisaris Independen menggantikan Joni Swastanto yang telah berakhir masa jabatannya. 

Dengan keputusan RUPS Tahunan ini, maka Susunan Komisaris Perseroan menjadi:

- Komisaris Utama/Komisaris Independen: Agus DW Martowardojo 

- Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen Pradjoto

- Komisaris Independen: Sigit Widyawan 

- Komisaris Independen: Septian Hario Seto 

- Komisaris Independen: Asmawi Syam

- Komisaris Independen: Iman Sugema

- Komisaris Independen: Erwin Rijanto Slamet

- Komisaris: Askolani

- Komisaris: Ratih Nurdiati 

- Komisaris: Susyanto

 

Dewan Direksi:

- Direktur Utama: Royke Tumilaar 

- Wakil Direktur Utama: Adi Sulistyowati 

- Direktur Keuangan: Novita Widya Anggraini

- Direktur Manajemen Risiko: David Pirzada 

- Direktur Treasury & International: Henry Panjaitan

- Direktur Bisnis Konsumer: Corina Leyla Karnalies 

- Direktur Bisnis UMKM: Muhammad Iqbal 

- Direktur IT dan Operasi: YB Hariantono 

- Direktur Human Capital dan Kepatuhan: Bob Tyasika Ananta

- Direktur Hubungan Kelembagaan: Sis Apik Wijayanto 

- Direktur Corporate Banking: Silvano W Rumantir

- Direktur Layanan dan Jaringan: Ronny Venir 

 

 
Berita Terpopuler