Ashleigh Barty Pilih tak Pulang ke Australia

Kebijakan karantina akan terlalu menyita banyak waktu.

(AP Photo/Marta Lavandier)
Petenis nomor satu dunia versi WTA, Ashleigh Barty, butuh 2,5 jam untuk menyingkirkan petenis kualifikasi Kristina Kucova
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis nomor satu dunia Ash Barty mengaku kemungkinan tidak akan kembali ke Australia hingga akhir musim 2021. Menurutnya, kebijakan karantina di sana, akan terlalu menyita banyak waktu.

Baca Juga

"Tentunya dengan undang-undang karantina di Australia, kami melakukan karantina selama dua pekan di hotel, dan sebenarnya tidak ada banyak ruang di musim ini untuk dapat melakukan itu hanya untuk pulang selama dua pekan," kata Barty, dikutip dari Reuters, Ahad (28/3).

"Jadi pada tahap ini kami berencana untuk pergi sampai setelah US Open dan berpotensi hingga akhir musim."

Sementara Barty tidak asing dengan waktu yang lama jauh dari rumah, dia mengaku membutuhkan waktu untuk membiasakan diri jika seluruh musim berjalan hingga November.

 

"Tanpa ragu, itu adalah sesuatu yang baru bagi saya, baru untuk mencoba dan memahami ke mana kami akan pergi untuk waktu yang lama," kata Barty, yang merupakan juara bertahan Miami Open, setelah acara tahun lalu dibatalkan karena pandemi.

"Tentu saja ada air mata pada hari-hari mendatang. Ada air mata saat saya akhirnya pergi, lalu kami meninggalkan tempat. Kemudian kami tertunda dan harus pergi lagi. Itu semua terjadi."

Untuk selanjutnya di Miami Open, Barty akan berhadapan dengan Angelique Kerber atau Victoria Azarenka.

 

 

 
Berita Terpopuler