Victoria Australia akan Buka Penerbangan Internasional

Pembukaan penerbangan internasional Victoria akan dimulai awal April

EPA-EFE/DEAN LEWINS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND
Penumpang melakukan check in untuk penerbangan Qantas Australia, ilustrasi
Rep: Puti Almas Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA — Pemerintah di Victoria, Australia akan kembali menerima penerbangan internasional mulai 8 April. Untuk melengkapi rencana itu, pembangunan fasilitas karantina mandiri juga dilakukan, yang diperkirakan memakan waktu setidaknya enam bulan. 

Baca Juga

Pemerintah di negara bagian itu juga akan meluncurkan kembali program karantina hotel dengan tindakan pencegahan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) yang lebih ketat. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi varian lain dari penyakit wabah yang diyakini lebih menular. 

Dilansir The Guardian, dalam dua pekan mendatang, Victoria akan menerima kedatangan 800 penumpang internasional. Jumlah itu diperkirakan meningkat pada peretngahan April, menjadi 1.120 penumpang per minggu. 

Diperkirakan saat itu pemerintah telah menyelesaikan persiapan karantina hotel, mulai dari tinjauan ventilasi di fasilitas tersebut, serta kemudahan akses menuju lokasi. Sekitar 93 persen pekerja karantina hotel di Victoria juga telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 dan pemberian dosis kedua sedang dilakukan. 

Seorang juru bicara pemerintah Victoria mengatakan kepada bahwa hanya pekerja yang telah mendapat dosis pertama vaksin akan ditempatkan di ‘zona merah’ dengan interaksi tatap muka dengan para pelancong internasional. Tes Covid-19 untuk para tamu juga akan ditingkatkan dari dua menjadi empat kali selama mereka menginap, dengan pengujian lebih lanjut yang disarankan setelah pergi dari fasilitas karantina.

Pada awal Februari, perdana menteri untuk Victoria, Daniel Andrews mengumumkan semua penerbangan internasional yang mendarat di Melbourne akan dihentikan sementara setelah adanya wabah Covid-19 dengan varian Inggris ditemukan di fasilitas karantina hotel. Hal itu telah membuat negara bagian menetapkan karantina wilayah (lockdown) selama lima hari.

Meskipun wabah itu berhasil diatasi, penerbangan internasional tidak dilanjutkan setelah lockdown berakhir. Andrews kemudian berjanji untuk membangun fasilitas karantina khusus, menyarankan bandara Avalon atau Tullamarine sebagai lokasi yang memungkinkan.

 

Pejabat di kantor perdana menteri Victoria, James Merlino, mengatakan pada Kamis (25/3) bahwa pemerintah belum menyerah untuk membangun ‘desa’ karantina yang dibangun khusus dengan gaya Howard Springs di Northern Territory. Ia menyebut ada daftar 10 lokasi potensial untuk fasilitas tersebut.

Pemerintah membuat keputusan untuk melanjutkan karantina hotel, sementara perencanaan dan pembangunan fasilitas yang dibangun khusus tersebut diperkirakan akan memakan waktu setidaknya enam bulan.

"Ini tentang waktu. Anda harus menemukan lokasinya, menangani kasus bisnis, membuat keputusan, dan kemudian membangunnya,” kata Merlino.

Pemerintah Victoria juga telah merilis tanggapan terhadap laporan akhir dari badan penyelidikan karantina hotel. Dari 81 rekomendasi, sebanyak 49 telah dilaksanakan, empat telah dilaksanakan sebagian, delapan telah berkomitmen dan 20 akan dirujuk ke kabinet nasional.

Pemerintah telah mengembangkan standar Victoria untuk ventilasi di fasilitas karantina, yang mencakup memastikan tekanan udara di lorong dan ruangan seimbang sehingga partikel virus tidak dapat tersedot ke dalam ruang komunal. Sejauh ini tinjauan dan peningkatan ventilasi telah diselesaikan di tiga hotel, dengan dua lainnya beroperasi sebagian. Delapan lokasi lagi diharapkan dapat beroperasi pada April.

Persyaratan alat pelindung diri (APD) akan distandarisasi di semua fasilitas untuk memastikan bahwa pekerja di fasilitas karantina hotel biasa, di mana wisatawan sejauh ini dinyatakan negatif, mengenakan tingkat APD yang sama dengan mereka yang bekerja di hotel dengan fasilitas kesehatan dan perawatan kompleks, yang menjadi tempat pasien positif Covid-19 ditempatkan. Hal itu mencakup peningkatan penggunaan masker N95.

 
Berita Terpopuler