Joe Biden Tunjuk Kamala Harris untuk Kendalikan Arus Migran

Pemerintahan Biden menghadapi kritik atas kedatangan sejumlah besar migran

EPA-EFE/KEVIN DIETSCH
Wakil Presiden AS Kamala Harris
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah menunjuk Wakil Presiden, Kamala Harris, untuk memimpin upaya mengendalikan arus imigran yang masuk ke negara itu. Harris akan bersama dengan Meksiko dan negara-negara Segitiga Utara Amerika Tengah dalam rencana itu.

Baca Juga

"Saya tidak bisa memikirkan tidak ada orang yang lebih memenuhi syarat untuk melakukan ini," ujar Biden mengumumkan langkah tersebut pada pertemuan Gedung Putih dengan tim imigrasinya Rabu (24/3).

Biden menegaskan, Harris akan menjadi perwakilannya untuk membahas masalah imigran. "Ketika dia berbicara, dia berbicara untuk saya. Dia tidak perlu menanyakanku," katanya.

Biden mengatakan, AS akan menginvestasikan 700 juta dolar AS ke dalam rencana pembangunan untuk negara-negara Segitiga Utara Honduras, Guatemala dan El Salvador. Langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi akar penyebab migrasi.

"Alasan mengapa begitu banyak orang pergi, kami pelajari bukan hanya kekerasan geng dan perdagangan manusia dan kartel, tetapi bencana alam, angin topan, banjir, gempa bumi,” kata Biden.

 

Biden menegaskan, AS akan membutuhkan bantuan dari Meksiko dan negara-negara Segitiga Utara. Harris pun, menurut Biden, telah setuju untuk memimpin upaya diplomatik kami dan bekerja dengan negara-negara tersebut.

Harris mengatakan masalah kali ini adalah situasi yang menantang. "Meskipun kami sudah jelas bahwa orang tidak boleh datang ke perbatasan sekarang, kami juga memahami bahwa kami akan menegakkan hukum," katanya menegaskan untuk menyelesaikan masalah segera.

Pemerintahan Biden menghadapi kritik atas kedatangan sejumlah besar migran dan pencari suaka di perbatasan AS dengan Meksiko dalam beberapa pekan terakhir. Secara khusus, peningkatan jumlah anak-anak tanpa pendamping membuat mereka terjebak di stasiun perbatasan seperti penjara selama berhari-hari.

Dikutip dari Aljazirah, sekitar 1.000 hingga 1.500 orang telah menunggu di kamp darurat di luar perbatasan El Chaparral, Meksiko, pada Rabu. Mereka berharap diizinkan masuk ke AS.

Kamp itu didirikan sekitar satu bulan lalu dan banyak keluarga meninggalkan rumah di Amerika Tengah dan Meksiko selatan karena ancaman kekerasan dan bencana alam baru-baru ini. Banyak orang yang tinggal di kamp mengatakan mereka belum menerima instruksi dari pihak berwenang Meksiko atau AS tentang langkah yang harus dilakukan selanjutnya.

Biden telah menghadapi kritik keras dari Partai Republik yang menyalahkan presiden AS atas peningkatan kedatangan. "Ini adalah krisis yang diciptakan oleh pemerintahan Biden, oleh kebijakan mereka sendiri," kata Senator Ted Cruz.

Tapi, pejabat pemerintahan Biden menyalahkan kebijakan Donald Trump karena membongkar sistem imigrasi AS. Mantan presiden itu menjalankan kebijakan garis keras anti-imigrasi yang secara luas dikritik oleh para pendukung migrasi dan kelompok hak asasi. 

 
Berita Terpopuler