Rumah Zakat Luncurkan Kampanye #BahagiaBersama Ramadhan

Rumah Zakat menargetkan bantuan diberikan kepada 1 juta penerima manfaat.

Republika/Zahrotul Oktaviani
Tangkapan layar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, meluncurkan kampanye selama Ramadhan 2021 yang disebut #BahagiaBersama, Selasa (23/3). Rumah Zakat mentargetkan 1juta penerima manfaat dari kampanye ini.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang bulan Ramadhan, lembaga filantropi Rumah Zakat meluncurkan kampanye #BahagiaBersama. Kampanye ini menjadi salah satu upaya untuk memberikan kebahagiaan bagi masyarakat yang masih terdampak Covid-19.

"Tahun 2021, Rumah Zakat memiliki kampanye baru terkait Ramadhan, yakni #BahagiBersama. Ini upaya kita untuk bergerak bersama di bulan penuh keberkahan, agar bersama-sama bisa memberikan kebahagiaan bagi masyarakat yang masih terdampak Covid-19 serta membutuhkan bantuan," kata CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, dalam kegiatan konferensi pers secara daring, Selasa (23/3).

Kampanye ini juga disebut memiliki beberapa program, di antaranya berbagi buka puasa, bingkisan lebaran keluarga, kado lebaran yatim, janda berdaya, ramadhan bebas utang, serta syiar Quran.

Dalam sambutannya, Nur Efendi, menyebut harapannya agar kampanye tersebut bisa dilakukan oleh semua pihak di Indonesia, yakni sesama masyarakat maupun stakeholder. Untuk kampanye ini, Rumah Zakat menargetkan bantuan diberikan kepada 1 juta penerima manfaat.

"Distribusi kampanye ini akan disalurkan ke 1.686 titik desa berdaya di 285 kabupaten/kota. Program ini dari Aceh sampai Papua," lanjutnya.

Selanjutnya, ia menyebut pandemi Covid-19 telah tepat satu tahun melanda Indonesia. Dampak pandemi tidak hanya pada kesehatan, tapi juga masalah sosial dan ekonomi, serta dalam jangka panjang adalah ketahanan pangan.

Nur Efendi menilai, hingga saat ini salah satu alasan Indonesia bisa bertahan adalah faktor masyarakatnya yang sangat dermawan. Dalam sebuah riset, disebutkan selama pandemi masyarakatnya semakin religius, empatik dan digital.

Dengan dukungan data di atas serta semakin dekat dengan momen bulan suci Ramadhan, Rumah Zakat menilai ini merupakan momen yang baik untuk berbagi demi membantu saudara se-Indonesia. "Ekonomi Indonesia perlu kita gerakkan. Sejauh ini, Rumah Zakat berupaya UMKM yang sangat terhantam akibat pandemi bisa didampingi dan diberi modal," lanjutnya.

Lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial ini ingin usaha mikro masyarakat tetap bergerak dan menjalankan usahanya. Rumah Zakat meyakini, tulang punggung ekonomi Indonesia adalah UMKM.

Hadir dalam kegiatan konferensi pers ini, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Guntur Subagja Mahardika. Ia menyebut Covid-19 yang menjangkiti Indonesia memberikan dampak multidimensi, dan kemungkinan besar masyarakat harus hidup berdampingan di masa depan.


Baca Juga

Untuk itu, ia menyebut kondisi ini harus diperhatikan oleh setiap pihak. Peran lembaga amil zakat (LAZ) diperlukan untuk mendampingi masyarakat. "Kita bisa lebih tahan dibanding negara lain, karena masyarakat kita secara fundamental punya kemampuan mandiri dan saling mendukung serta berbagi. Budaya ini sangat luar biasa dan perlu dikembangkan," kata dia.

Dampak dari Covid-19 yang sangat terasa adalah jumlah penduduk miskin yang bertambah sangt signifikan. Saat ini, ada 26,42 juta orang yang masuk kategori berada di bawah garis kemiskinan, meningkat jika dibandingkan dulu 24 juta orang.

Guntur Subagja lantas menyebut selain penyelesaian dari sisi ekonomi, lembaga sosial bisa tururt berperan dalam membantu masyarakat yang terdampak, bahkan belum tersentuh. Rumah Zakat, bisa menjadi salah satu motor penggerak dan membangun masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Sampai hari ini, Fatwa MUI No 23 Tahun 2020 masih berlaku. Dana zakat dapat digunakan untuk penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat yang terdampak," lanjutnya.

Tak hanya itu, fatwa yang sama juga disebut mengajak masyarakat untuk mempercepat pembayaran zakat mal. Fatwa itu berupaya memayungi lembaga zakat untuk meningkatkan inovasi dan mengoptimalkan potensi zakat. 

 
Berita Terpopuler