Olimpiade Tokyo Tolak Penonton dari Luar Jepang

Tiket yang telah dibeli oleh para penonton dari luar Jepang akan dikembalikan

AP/Koji Sasahara
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk melindungi dari penyebaran virus corona berdiri di tepi pantai Odaiba saat cincin Olimpiade terlihat di latar belakang di Tokyo, Selasa, Januari. 26, 2021.
Rep: Puti Almas Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan para penonton dari luar Jepang tidak akan diizinkan datang untuk menyaksikan perhelatan olahraga internasional tersebut. Keputusan ini datang atas pertimbangan situasi pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) yang masih berlangsung.

Baca Juga

“Fakta bahwa penonton dari luar negeri tidak dapat menghadiri Olimpiade Tokyo sangat mengecewakan dan disesalkan,” ujar Seiko Hashimoto, presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 dalam konferensi pers, dilansir The Irish Independent, Ahad (21/3). 

Tiket yang telah dibeli oleh para penonton dari luar Jepang akan dikembalikan seluruhnya oleh panitia penyelenggara. Hashimoto mengatakan keputusan itu didasarkan kekhawatiran bahwa situasi pandemi yang belum terkendali sepenuhnya, termasuk bahwa ada potensi sistem medis Jepang terbebani, serta kebutuhan untuk memastikan keselamatan peserta dalam acara olahraga tersebut. 

“Ini adalah keputusan yang tidak dapat dihindari. Olimpiade Tokyo 2020 akan benar-benar berbeda dari sebelumnya, namun inti acara tetap sama. Para atlet kan mempertaruhkan segalanya dan menginspirasi orang-orang dengan penampilan luar biasa mereka,” kata Hashimoto. 

Olimpiade Tokyo 2020 telah ditunda dari jadwal penyelenggaraan awal pada tahun lalu, di mana saat itu pandemi Covid-19 baru berlangsung dan mewabah di banyak negara seluruh dunia. Pelaksanaan diputuskan untuk diselenggarakan pada tahun ini, dengan nama yang sama (2020) dan dijadwalkan digelar pada 23 Juli mendatang. 

Meski demikian, sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas warga Jepang tidak menginginkan Olimpiade Tokyo 2020 tetap diselenggarakan. Hashimoto mengatakan penyelenggaraan acara pembukaan akan mengecualikan para penonton. 

 

Panitia penyelenggara sebelumnya mengatakan pedoman tentang batasan penonton Olimpiade Tokyo 2020 domestik akan tersedia pada akhir April mendatang. Jepang telah mengizinkan sejumlah kecil penonton untuk menghadiri acara olahraga selama pandemi Covid-19 meski dengan ketentuan berupa larangan bersorak, berteriak, bernyanyi, dan minum alkohol.

Hashimoto mengatakan sekitar 600.000 tiket untuk Olimpiade dan 30.000 untuk Paralimpiade telah dijual kepada penonton di luar negeri. Ketentuan akan dibuat untuk kerabat peserta acara, agar mereka dapat tetap berhubungan dengan para atlet selama pertandingan berlangsung, meskipun tidak dapat hadir secara langsung.

Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan keputusan tersebut sangat disesalkan, di mana para penggemar olahraga di seluruh dunia tidak dapat menyaksikan langsung Olimpiade Tokyo pada Juli mendatang. Ia menyebut bahwa momen ini menjadi pengorbanan bagi semua orang untuk mengutamakan keselamatan.

"Kami tahu ini adalah pengorbanan untuk semua orang dan mengatakan sejak awal pandemi bahwa ini akan membutuhkan pengorbanan. Tapi, kami juga mengatakan prinsip pertama adalah keselamatan. Saya mengerti bahwa Jepang tidak mencapai kesimpulan ini dengan mudah,” kata Bach.

 
Berita Terpopuler