Parolo Minta Lazio Belajar dari Mentalitas Bayern Muenchen

Lazio gagal melangkah jauh pada ajang Liga Champions musim ini.

EPA-EFE/LUKAS BARTH-TUTTAS
Pemain Bayern David Alaba (kanan) beraksi melawan Joaquin Correa dari Lazio pada babak 16 besar Liga Champions UEFA, pertandingan sepak bola leg kedua antara Bayern Munich dan SS Lazio di Munich, Jerman, 17 Maret 2021.
Rep: Frederikus Bata Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Lazio gagal melangkah jauh pada ajang Liga Champions musim ini. Perjalanan Biancoceleste. terhenti di babak 16 besar. Pasukan Elang Biru tak bisa melewati adangan Bayer Muenchen. Wakil Serie A itu kalah agregat 2-6.

Baca Juga

Tiga pekan lalu, pada leg pertama di Stadion Olimpico, Roma, Le Aquile menyerah 1-4 dari sang juara bertahan. Teranyar, skuat polesan Simone Inzaghi kembali terkapar pada second leg. Kali ini, duel berlangsung di markas FC Bayern. Tuan rumah menang tipis 2-1 di Allianz Arena, Kamis (18/3) dini hari WIB.

Die Roten unggul terlebih dahulu melalui penalti Robert Lewandowski pada menit ke-33. Skor 1-0 untuk FC Hollywood bertahan hingga jeda.

Usai turun minum, Muenchen memperlebar jarak. Eric Maxim Choupo-Moting berhasil memperdaya Pepe Reina pada menit ke-73.

 

 

Sekitar delapan menit menjelang waktu normal berakhir, Biancoceleste memperkecil ketertinggalan. Tandukan Marco Parolo, merobek jala Manuel Neuer. Selepas pertandingan, Parolo berbicara kepada media. Eks penggawa Parma itu merasa kubunya harus belajar dari mentalitas Bayern Muenchen.

"Meskipun mereka sudah memenangkan laga tandang dengan skor 4-1, mereka tetap tampil penuh determinasi. Mereka mengejar setiap bola, dan ada Thomas Mueller yang memberikan instruksi," kata pemilik nomor punggung 16 ini kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Kemudian dari segi ketenangan. Parolo mengakui, ada suasana berbeda di kamar ganti mereka saat tampil pada babak sistem gugur Liga Champions.

Kondisi demikian, berbeda dengan Muenchen. Ia melihat di lapangan, FC Hollywood bermain tenang seperti di pertandingan-pertandingan lainnya.

 "Bayern sangat nyaman dengan situasinya," ujar Parolo.

 

 

Bisa dimaklumi. Die Roten adalah pemenang kompetisi terelit benua biru, tahun lalu.

Sementara Lazio baru saja tampil di Liga Champions, setelah 13 musim cuma jadi penonton. Khusus di babak 16 besar, Le Aquile bahkan sudah absen selama 20 tahun.

 

Kini fokus Parolo dan rekan-rekan hanya tertuju ke liga domestik. Target anak asuh Inzaghi, finish di posisi keempat klasemen akhir Serie A.

 
Berita Terpopuler