Meksiko Minta Negara Benua Amerika Setop Urusi Bolivia

Organisasi negara benua Amerika menanggapi penangkapan presiden sementara Bolivia

AP/Juan Karita
Mantan presiden sementara Bolivia Jeanine Anez
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Kementerian Luar Negeri Meksiko mengkritik tajam Organisasi Negara-Negara Benua Amerika, Organization of American States (OAS). Pada Kamis (18/3) Meksiko meminta OAS berhenti mencampuri urusan dalam negeri Bolivia.

Baca Juga

Sebelumnya, OAS mengatakan, penangkapan mantan presiden sementara Jeanine Anez bermotif politik. Anez yang berkuasa kurang dari satu tahun itu ditangkap setelah polisi menggerebek rumahnya Sabtu (13/3) pagi pekan lalu di Kota Trinidad.

Pada Selasa (16/3), Anez dipindahkan ke penjara perempuan di ibu kota La Paz. Jaksa pemerintah sosialis Bolivia yang kembali berkuasa pada Oktober lalu mengatakan, Anez menggunakan sekutunya di pasukan keamanan untuk mendesak Morales mengundurkan diri.

Anez lalu menjadikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara. Ia membantah semua dakwaan terhadapnya. Ia mengatakan, dakwaan-dakwaan itu persekusi politis dan bersikeras tindakannya sesuai konstitusi.

Pihak berwenang juga diperintahkan menangkap mantan menteri energi dan kehakimannya yang didakwa atas pasal terorisme, penghasutan, dan konspirasi untuk melancarkan kudeta. Polisi juga memiliki surat penangkapan untuk tokok-tokoh masyarakat, mantan pejabat militer, dan polisi.

 

Pada Ahad (14/3) lalu, di stasiun televisi pemerintah Menteri Kehakiman Ivan Lima mengatakan mengatakan ia ingin mendakwa Anez dengan hukuman 30 tahun penjara. Ia berencana untuk mengajukan tuntutan lain seperti mengajukan pinjaman senilai 350 juta dolar AS ke International Monetary Fund (IMF).

OAS yang mengawasi pemilihan tahun 2019 dan menemukan adanya kecurangan dalam pemilihan yang dimenangkan Morales, mendesak agar Anez dan menteri-menterinya dibebaskan. Mereka mendesak penyelidikan internasional yang imparsial.

Dalam pernyataannya Amnesty International mengatakan penangkapan Anez serta sejumlah keputusan untuk menghentikan kasus terhadap beberapa anggota partai sosialis yang berkuasa mencerminkan 'krisis impunitas' yang sudah berlangsung puluhan tahun di Bolivia. Jaksa yang menangani kasus Anez, Pablo Gutierrez mengatakan ia dan timnya mengikuti ketentuan hukum.

Anez yang menjabat sebagai senator sayap kanan moderat mengambil alih kekuasaan usai Morales mundur untuk menanggapi tuntutan unjuk rasa yang kerap berujung dengan kekerasan. Demonstran mengklaim Morales mencurangi pemilu. 

 
Berita Terpopuler