Gibran Klaim Klaster Covid-19 di Mojo Terkendali

Kasus klaster Covid di Kelurahan Mojo akan menjadi bahan evaluasi Pemkot Solo.

MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ilustrasi
Rep: Binti Sholikah Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Solo mulai melandai sejak beberapa waktu lalu. Namun, setelah beberapa bulan, muncul klaster baru di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.

Sebanyak 22 orang dalam satu lingkungan di RW 03 Kelurahan Mojo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, 31 orang diminta melakukan isolasi mandiri lantaran pernah berkontak dengan pasien terkonfirmasi tersebut. Dari 22 orang tersebut, sebagian sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang ke rumah.

"Itu kebanyakan sudah kembali kok, tenang saja. Semuanya terkendali yang di Mojo," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kepada wartawan di Balai Kota, Senin (15/3).

Menurut Gibran, kasus klaster di Kelurahan Mojo akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam penanganan Covid-19 dan penataan kawasan perkotaan. Dia menilai, klaster tersebut muncul lantaran lingkungan rumah yang berdekatan satu sama lain.

"Makanya itu nanti jadi evaluasi ke depan. Nanti kan lingkungan Mojo dan Semanggi itu kan kami sentuh semua untuk mengurangi area kumuh," imbuhnya.

Sebelumnya, Lurah Mojo, Margono mengatakan temuan klaster di wilayah yang dia pimpin tersebut bermula dari dua warga meninggal karena terpapar Covid-19 pada akhir Februari atau awal Maret 2021. Dinas Kesehatan Kota (DKK) selanjutnya melakukan penelusuran (tracing) besar-besaran lantaran dua orang tersebut tinggal di bangunan satu atap.

Bangunan tersebut terdiri dari beberapa kamar dan dihuni 12 KK. Ada 55 warga yang diambil tes swab di lingkungan tersebut.

Sebanyak 22 orang kemudian terkonfirmasi positif Covid-19. Dari puluhan itu, 18 orang diarahkan untuk karantina di Asrama Haji Donohudan. Sementara empat balita diminta isolasi mandiri di rumah.

"Yang isolasi mandiri sampai tanggal 18 Maret itu 35 orang. Tapi yang positif cuma 22 yang sembuh 12 orang, tinggal 10 orang," jelas Margono, Ahad (14/3).

Margono menambahkan, kebutuhan logistik warga yang menjalani isolasi mandiri disuplai Dinas Sosial. Margono juga mengerahkan relawan siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) Kelurahan Mojo untuk memantau perkembangan warga yang isolasi mandiri.

Nantinya, jika semua pasien sudah dinyatakan negatif dan isolasi mandiri selesai, maka warga setempat akan melaksanakan kerja bakti. "Kami sudah menjadwalkan kerja bakti dan penyemprotan disinfektan untuk membersihkan kawasan itu agar steril dari Covid-19," ucap Margono.

Sementara itu, Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, menyatakan langsung melakukan tracing untuk memutus penyebaran Covid-19 di RW 03 Kelurahan Mojo. "Itu karena kondisi lingkungannya seperti itu, ya yang penting ada kasus langsung tracing, langsung kami putus, protokol kesehatan dijalankan. Vaksinasi dan tracing jalan semua," ungkap Siti.

 
Berita Terpopuler